Kulon Progo (Antara Jogja) - Kementerian Pertanian (Kamentan)melalukan sinkronisasi data luas tambah tanam di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, dalam rangka mengumpulkan data komoditas tanaman pangan padi, jagung, dan kedelai.
Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Tri Hidayatun di Kulon Progo, Sabtu, mengatakan ada perbedaan luas tambah tanam hasil foto satelit dengan data laporan petugas.
"Untuk mensinkronisasi data citra satelit dan data laporan petugas, petugas Kementerian Pertanian (Kemtan) turun langsung untuk memastikan hal tersebut beberapa waktu lalu," kata Tri Hidayatun.
Ia mengatakan berdasarkan foto citra satelit, wilayah Kulon Progo seperti ada sumber mata air, dan tanaman lain. Tapi, setelah dicek di lapangan, foto citra satelit yang menggambarkan sumber mata air tersebut hanya mulsa bekas untuk tanaman melon, semangka dan cabai. Begitu juga, setelah dilakukan cek, ada tanaman hijau tampak citra satelit hanya vegetasi hijau berupa tanaman ternak.
"Kami belum mendapat kepastian kesimpulannya. Tapi yang jelas, luas tanam di Kulon Progo berkisar 10.366 hektare," katanya.
Sementara itu, Kabid Pengairan DPUPKP Kulon Progo Hadi Priyanto mengatakan sawah seluas 4.650 hektare di Daerah Irigasi Kalibawang dan Sapon. Adapun luas lahan jaringan irigasi Kalibawang yakni sebagian Kalibawang seluas 800 hektare, Samigaluh 25 hektare, Girimulyo 75 hektare, Nanggulan1.600 hektare dan sebagian Sentolo 200 hektare.
Kemudian, luasan lahan untuk jaringan irigasi Sapon yakni Lendah, Panjatan, dan Galur seluas 1.950 hektare.
"Kemampuan Intake Kalibawang dan Bendungan Sapon mampu mengampung lima kubik per detik. Sehingga, kebutuhan air selama MT I dapat terpenuhi," katanya.
Ia mengatakan penggunaan air dibagi dalam beberapa golongan masa tanam, supaya kebutuhan air merata dan tidak terjadi kekurangan air.
Untuk itu, kata Hadi, setiap dua minggu sekali diadaka rapat koordinasi antarPerkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) untuk melakukan evaluasi penyaluran air dan membuat rancangan kebutuhan air dua minggu kedepannya.
"Kami mengatur golongan masa tanam supaya kebutuhan air mencukupi, menjaga kesuburan tanah, memutus siklus hama dan meningkatkan produksi panen," katanya.
(U.KR-STR)
Berita Lainnya
Gibran: Banyak calon di Pilwalkot Surakarta, Jateng, tambah baik
Rabu, 17 April 2024 5:04 Wib
Persaingan papan tengah Liga Spanyol tambah sengit
Senin, 15 April 2024 18:57 Wib
Selama Ramadhan-Lebaran, Pertamina tambah 14,4 juta tabung elpiji 3 kg
Senin, 15 April 2024 9:05 Wib
Peserta didik dilarang tambah libur Lebaran 2024
Sabtu, 13 April 2024 16:13 Wib
Ketum PSSI: Kemenangan Timnas Indonesia U-23 kontra UEA tambah spirit hadapi Piala Asia
Selasa, 9 April 2024 13:03 Wib
Saat Prabowo memimpin, Presiden Xi Jinping harap China-RI tambah erat
Selasa, 2 April 2024 5:32 Wib
Presiden AS Joe Biden tambah senjata ke Israel
Sabtu, 30 Maret 2024 16:46 Wib
Gas murah beri nilai tambah perekonomian Indonesia
Jumat, 29 Maret 2024 16:01 Wib