Dispar minta jip wisata utamakan keselamatan

id jip

Dispar minta jip wisata utamakan keselamatan

Volcano jeep tour (Foto Antara/Noveradika)

Sleman (Antara Jogja) - Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta meminta pelaku jasa jip wisata di lereng Gunung Merapi dan di kawasan Taman Tebing Breksi, Prambanan mengutamakan keselamatan wisatawan.

"Kami meminta jip wisata baik itu `Lava Tour` di lereng Merapi Cangkringan maupun Kaliurang, Pakem serta `Shiva Pleteau` di kawasan perbukitan Tebing Breksi Prambanan mengutamakan keselamatan, keamanan dan kenyamanan wisatawan," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Sudarningsih, Selasa.

Menurut dia, sebelum dioperasionalkan melayani wisatawan, kendaraan jip wisata harus dipastikan dalam kondisi laik jalan dan pendukung keamanan juga terpenuhi.

"Operator atau pengemudi juga harus yang benar-benar kompeten karena medan di dua destinasi wisata tersebut cukup terjal. Driver juga harus dilengkapi SIM," katanya.

Ia mengatakan, sesuai standar keselamatan produsen mobil, jumlah maksimal penumpang dalam jip wisata empat orang termasuk pengemudi.

"Aturan ini harus dipatuhi, baik oleh pengelola maupun penumpang. Jangan hanya mengejar keuntungan saja, tetapi faktor keselamatan dan kenyamanan harus menjadi prioritas utama," katanya.

Ketua II Asosiasi Jip Wisata Lereng Merapi (AJWLM) Bambang Sugeng mengatakan selama ini pelaku jip wisata lereng Merapi tetap mengutamakan keselamatan wisatawan pengguna jasa terutama saat melintasi kawasan yang berbahaya.

"Ada wisatawan yang memang ingin melewati jalur yang ekstrem seperti aliran Sungai Kuning yang berhulu Gunung Merapi. Keamanan wisatawan tetap menjadi prioritas kami, selain didukung peralatan keselamatan memadai, kami juga terus memantau perkembangan lokasi yang akan dilalui," katanya.

Menurut dia, jalur yang melewati aliran Sungai Kuning cukup memicu andrenalin para wisatawan, namun sungai ini juga cukup berbahaya pada musim hujan karena merupakan jalur aliran banjir lahar Merapi.

"Namun sebagian besar pelaku jip wisata ini merupakan anggota SAR atau relawan bencana, sehingga mereka juga saling berkomunikasi dalam memantau perkembangan di puncak Merapi, termasuk jika ada potensi bajir lahar dingin," katanya.

Ia mengatakan, para pelaku wisata ini sudah satu komando dan setiap perkembangan yang dinilai membahayakan wisatawan akan langsung diinformasikan ke seluruh anggota.

"Jadi baik yang sedang ada di trek maupun yang sedang `standby` selalu saling mendukung," katanya.

Sebelumnya pada awal Agustus 2017 ini terjadi kecelakaan yang menimpa jip wisata di lereng Merapi daerah Kepuharjo, Cangkringan.

Meski tidak sampai menimbulkan korban jiwa, namun kejadian tersebut sempat menjadi viral di media sosial.

Kejadian serupa memang beberapa kali terjadi, termasuk saat rombongan Bupati Sleman melakukan pemantauan lokasi di lereng Merapi sebelum pelaksaan pertemuan Internasional "Ciyy on Volcano" pada 2013.
V001
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024