Yogyakarta, (Antara Jogja) - Tujuh SMP di Kota Yogyakarta, yang terdiri dari enam SMP negeri dan satu SMP swasta akan menerapkan pembelajaran berbasis sistem kredit semester mulai tahun ajaran 2017/2018.
"Pembelajaran dengan sistem kredit semester atau SKS memungkinkan siswa menyelesaikan pendidikan dalam waktu lebih singkat. Tidak harus ditempuh tiga tahun seperti pendidikan reguler," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Edy Heri Suasana di Yogyakarta, Rabu.
Ketujuh sekolah yang akan menerapkan pembelajaran dengan SKS yaitu SMP Negeri 1 Yogyakarta, SMP Negeri 2, SMP Negeri 5, SMP Negeri 7, SMP Negeri 8, SMP Negeri 16 dan SMP Muhammadiyah 3 Yogyakarta.
Menurut Edy, pembelajaran dengan sistem kredit semester bukan hal baru dan sudah ada beberapa sekolah di luar DIY yang menerapkannya.
"Hanya saja, untuk Kota Yogyakarta baru akan menerapkannya tahun ajaran baru nanti. Kami memastikan terlebih dulu bahwa sekolah yang akan menjalankan pembelajaran SKS sudah benar-benar siap," katanya.
Dasar pelaksanaan pembelajaran dengan sistem SKS adalah Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 158 Tahun 2014.
"Tidak ada sistem akselerasi maupun tinggal kelas. Ini yang menjadi kelebihan SKS," katanya yang menyebut akan memberlakukan pembelajaran tersebut dari kelas tujuh atau tahun pertama sekolah.
Edy menyebut, sekolah yang akan menjalankan pembelajaran dengan sistem kredit semester harus menyusun analisa dan menjalani uji oleh Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta serta memenuhi sejumlah persyaratan teknis.
Persyaratan teknis tersebut di antaranya kecukupan ruang belajar, jumlah guru memadai, dan seluruh ruangan bisa dimanfaatkan untuk peroses pembelajaran.
Setiap siswa harus menyelesikan 240 SKS untuk menyelesaikan pendidikan di tingkat SMP yang biasanya dapat ditempuh dalam waktu dua hingga tiga tahun. "Jika lebih, maka siswa bisa saja terkena `drop out`," katanya.
Sementara itu, Ketua Komisi D DPRD Kota Yogyakarta Agung Damar Kusumandaru mengapresiasi rencana Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta namun mengingatkan agar seluruh sekolah yang menjalankan SKS telah siap.
"Jangan sampai siswa yang menjadi kelinci percobaan. Sekolah yang menjalankannya harus benar-benar siap terlebih dulu," katanya. ***4***
(E013)
Berita Lainnya
Kemenkumham DIY mengapresiasi Lapas Yogya gagalkan penyelundupan pil koplo
Rabu, 27 Maret 2024 18:03 Wib
Penyelundupan pil koplo di betis pengunjung Lapas Yogyakarta digagalkan petugas
Rabu, 27 Maret 2024 9:28 Wib
DPRD DIY mengusulkan Raperda Pedoman Pendanaan Pendidikan
Selasa, 26 Maret 2024 21:53 Wib
Pemkot Yogyakarta meminta masyarakat segera aktivasi IKD
Selasa, 26 Maret 2024 19:59 Wib
Pemkot Yogyakarta menggandeng swasta manfaatkan "RDF" sampah
Selasa, 26 Maret 2024 5:07 Wib
Peneliti UGM: Sungai Code Yogyakarta tercemar logam berat
Sabtu, 23 Maret 2024 22:32 Wib
Forpi mendukung Pemkot Yogyakarta tegakkan aturan jam malam anak
Sabtu, 23 Maret 2024 14:59 Wib
H-10 Lebaran 2024, pekerjaan Tol Bawen-Yogyakarta dihentikan
Jumat, 22 Maret 2024 10:35 Wib