Kulon Progo dinilai lambat tanggap potensi wisata

id kalibiru

Kulon Progo dinilai lambat tanggap potensi wisata

Salah seorang pengunjung objek wisata Kali Biru (Istimewa)

Kulon Progo (Antara Jogja) - Fraksi Partai Golkar DPRD Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menilai pemerintah setempat lambat menangkap potensi wisata di wilayah ini, sehingga tertinggal dari daerah lain.

Ketua FPG DPRD Kulon Progo Widiyanto di Kulon Progo, Minggu, mengatakan ada beberapa objek wisata yang berkembang dan dibanjiri wisatawan, tapi pemkab belum tanggap wisata yang dikelola masyarakat.

"Kabupaten Kulon Progo ini mau menjual apalagi, kalau tidak parwisata. Potensi wisata Kulon Progo tidak kalah dengan wilayah lain, wisata sangat bagus, tapi pengelolaannya belum optimal," kata Widiyanto.

Menurut dia, wisata alam yang marak yang diunggah di media sosial sangat luar biasa berkembang dan jumlah pengunjungnya setiap waktu meningkat. Wisata tersebut mampu mendongkrak pendapatan dan ekonomi masyarakat yang ada di sekitar objek wisata.

"Perkembangan objek wisata alam mampu mendongkrak ekonomi dan potensi lokal, bukan pendapatan asli daerah (PAD)," katanya.

Ia mencontohkan jumlah pengunjung objek wisata Kalibiru sangat banyak, mereka tidak hanya wisatawan domestik, melainkan wisatawan mancanegera. Mayoritas wisatawan yang datang dari Malaysia, Singapura, Inggris, Perancis dan Timor Leste.

Menurut Widiyanto, pemkab harus tanggap dari sisi infrastruktur. Kalau terkendala tanah karena milik Perhutani, seharusnya diselesaikan dengan baik.

"Tapi sampai tujuh tahun, infrastruktur menuju objek wisata Kalibiru tidak ada perkembangan, justru jalannya rusak," katanya.

Anggota Komisi III DPRD Kulon Progo Wisnu Prasetyo meminta pemkab setempat segera melakukan rapat koordinasi internal, mulai dari Dinas Pariwisata, dan Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman dalam menyikapi pembangunan infrastruktur menuju objek wisata.

"Selama ini, infstruktur jalan menuju objek wisata tidak memadai," katanya.

(U.KR-STR)