Naqsabandiyah tetapkan awal Ramadhan 25 Mei 2017

id Naqsabandiyah tetapkan awal Ramadhan 25 Mei 2017

Naqsabandiyah tetapkan awal Ramadhan 25 Mei 2017

Ilustrasi, dok - ANTARA FOTO/Abriawan Abhe/aww/16

Padang (Antara) -  Pengurus Tarekat Naqsabandiyah Sumatera Barat (Sumbar) menetapkan awal Ramadhan 1438 Hijriyah pada Kamis 25 Mei dan shalat tarawihnya sehari sebelumnya.

"Penetapan awal Ramadhan ini berdasarkan hisab dan perhitungan malam," kata Pimpinan Tarekat Naqsabandiyah Syafri Malin Mudo, di Padang, Selasa.

Menurutnya pedoman dalam menentukan awal Ramadhan ini berdasarkan perhitungan atau hisab yang berlandaskan Al Quran surat Al Baqarah ayat 183, 184, 185 yang 

Dia menjelaskan  dalam tarekatnya mempedomani isi ayat 185 yang berarti semenjak bulan saat Al Quran diturunkan pihaknya terus mengikuti  jadwal berpuasa tersebut.

Kemudian perhitungan lain yakni berdasarkan malam, bila dihitung dari tahun hijriyah sebelumnya tepat satu Ramadhan yakni pada Rabu 24 Mei petang dan berpuasa pada Kamis 25 Mei.

"Tarekat lain mengambil siang namun kami mengambil perhitungan malamnya," kata dia.

Dia menyebutkan pada Rabu 24 Mei tersebut akan dilaksanakan shalat tarawih serentak di 50 musala yang ada di Padang, yang terbesar di Musala Baitul Makmur Kecamatan Pauh.

Dalam salat tarawih tersebut jamaah wajib melakukan salat sebanyak 23 rakaat dengan 12 kali salam.

"Setiap Ramadhan, jamaah dari luar daerah juga melaksanakan salat tarawih di Padang," kata dia.

Beberapa jamaah berasal dari Pariaman, Solok, Payakumbuh, Provinsi Riau, Jambi, dan daerah lainnya.

"Berdasarkan perhitungan hisab tersebut, kami berpuasa selama tiga puluh hari dan kemudian melaksanakan shalat Ied," katanya.

Sementara itu salah satu jamaah Naqsabandiyah di Kuranji , Komar mengatakan perhitungan tarekatnya yang berbeda bukan berarti ada ajaran yang menyimpang.

Menurutnya dalam ibadahnya tetap sama dengan jamaah kebanyakan seperti shalat tarawih dan ibadah sunat lainnya.

Sedangkan Kepala Kementerian Agama Padang Japeri berharap semua warga beribadah puasa dengan lancar dan tidak ada perselisihan terlebih konflik.

Terkait jadwal awal puasa pihaknya menghormati keberagaman dengan catatan tidak melangkahi syariat agama Islam. ***4***(KR-DYA)


Pewarta :
Editor: Agus Priyanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024