Polda DIY gelar Operasi Patuh Progo 2017

id operasi patuh progo 2017

Polda DIY gelar Operasi Patuh Progo 2017

Pemeriksaan kendaraan (Foto Antara)

Yogyakarta (Antara) - Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta menggelar Operasi Patuh Progo 2017 selama 14 hari mulai 9 hingga 22 Mei 2017 menjelang Ramadhan dengan sasaran seluruh pelanggar lalu lintas.

"Operasi ini akan dilakukan dengan mengutamakan upaya represif berupa penegakan hukum yang terukur bagi pelanggar lalu lintas," kata Kepala Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta (Kapolda DIY) Brigjen Pol Ahmad Dofiri saat memimpin Gelar Apel Pasukan Operasi Patuh Progo 2017 di halaman Mapolda DIY, Selasa.

Selain diikuti personel Polda DIY, gelar apel pasukan juga diikuti perwakilan Polantas, perwakilan Dinas Perhubungan DIY, PT Jasa Raharja serta Sat Pol PP DIY.

Dofiri mengatakan dalam pelaksanaan operasi patuh, Polda DIY akan melibatkan 600 personel dengan menggandeng seluruh personel di tingkat polres hingga polsek di daerah itu.

Menurut dia, personel kepolisian akan mengedepankan tindakan penegakan hukum atau represif terhadap pengendara melanggar aturan yang berpotensi terjadi kecelakaan.

"Jika sebelumnya kami mengedepankan upaya edukasi atau persuasif, dalam operasi ini kami akan langsung menindak begitu mengetahui pelanggaran lalu lintas," kata dia.

Jenis pelanggaran yang akan ditindak, menurut dia, seperti melawan arus, tidak menggunakan pelindung kepala atau helm, tidak memiliki surat-surat kendaraan, serta pelanggaran lalu lintas lainnya.

Ia berharap dengan operasi itu, bisa tercipta kedisiplinan dalam berlalu lintas khususnya dalam rangka menghadapi Bulan Puasa dan Lebaran tahun ini.

Dirlantas Polda DIY Kombes Pol Latief Usman mengatakan tingkat pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas di DIY hingga saat ini masih tinggi. Pada April terjadi peningkatan jumlah pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas dibanding bulan sebelumnya.

"Namun dengan operasi patuh ini kami harapkan jumlahnya bisa ditekan," kata Latief.

Meski dilakukan tindakan represif, menurut dia, dalam operasi patuh kepolisian akan tetap menerapkan sistem "stasioner" (tempatnya tetap) dan "hunting" (berburu). Kepolisian juga akan menginformasikan kepada masyarakat mengenai titik operasi melalui media sosial. "Saya tahu masyarakat kita saat ini masih memerlukan sedikit paksaan untuk tertib berlalu lintas khususnya jika tahu ada polisi," kata dia. ***2***(L007)