Kulon Progo peroleh retribusi wisata Rp1,26 miliar

id kulon progo

Kulon Progo peroleh retribusi wisata Rp1,26 miliar

Gua Kiskendo, salah satu objek wisata di Kulon Progo (Foto Istimewa)

Kulon Progo (Antara Jogja) - Dinas Pariwisata Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat perolehan retribusi wisata selama Januari-April 2017 mencapai Rp1,26 miliar atau 36,31 persen dari target Rp3,472 miliar pada 2017.

Bendahara Penerima Retribusi Dinas Pariwisata Kulon Progo Ruri Atmini Retno di Kulon Progo, Kamis, mengatakan idealnya, penerimaan pajak retribusi pada empat bulan pertama 2017 berkisar 40 hingga 45 persen dari target Rp3,472 miliar.

"Capaian retribusi pariwisata sangat berat, jauh dari target. Idealnya, lebih dari 40 persen. Namun, penerimaan retribusi 2017 dibandingkan 2016 mengalami peningkatan. Pada periode bulan yang sama 2016 hanya mencapai Rp620 juta atau 31 persen dari target PAD Rp2,4 miliar," kata Ruri.

Pada 2017, kata Ruri, objek wisata Pantai Glagah ditargetkan menyumbang Rp2,6 miliar atau naik Rp1 miliar dari Rp1,6 miliar.

Kenaikan target tersebut sangat berat tercapai. Hal ini mengingat, sarana dan prasarana objek wisata Pantai Glagah tidak ada penambahan.

Saat ini, Pantai Glagah hanya mengandalkan laguna dan pemecah ombak, tidak ada sarana dan prasarana bermain anak.

"Kami sudah lama tidak membangun infrastruktur di Pantai Glagah karena masuk wilayah terdampak bandara," katanya.

Ruri juga mengatakan objek wisata yang sedang naik daun karena pengunjungnya banyak dan mampu menyumbang retribusi cukup besar adalah Waduk Sermo.

Pelaku wisata dan masyarakat di kawasan Waduk Sermo mampu menangkap peluang dengan membuat titik-titik foto yang kini menjadi tren di media sosial.

Hal ini, berbeda dengan masyarakat kawasan Pantai Glagah yang tidak mampu menangkap peluang untuk meningkatkan pendapatan.

Padahal, pengunjung Pantai Glagah sangat tinggi, dibandingkan objek wisata lainnya.

"Pelaku wisata Waduk Sermo melek media sosial dan teknologi, sehingga yang dulunya Waduk Sermo tidak banyak dilirik wisatawan, sekarang pengunjungnya sangat banyak. Perekonomian masyarakat setempat juga ikut terdongkrak," katanya.

Untuk itu, kata Ruri, pihaknya akan melakukan koordinasi internal untuk memetakan potensi libur nasional yang dapat mendongkrak pendapatan retribusi dan jumlah pengunjung yakni libur sekolah dan Lebaran.

"Momen ini harus dimanfaatkan secara optimal untuk mendongkrak pengunjung," katanya.

Ketua Fraksi PKB DPRD Kulon Progo Sihabudin mengatakan peningkatan kunjungan wisata yang cukup drastis, seharusnya berbanding lurus dengan meningkatnya retribusi tempat rekreasi, namun justru target ini tidak tercapai.

"Kami menilai pemkab harus melakukan koreksi arah pengembangan kebijakan pariwisata. Pemkab harus merumuskan langkah-langkah strategis sektor pariwasata," kata dia.

Ia mengatakan objek wisata baru yang dikembangkan oleh masyarakat sangat banyak.

Masyarakat mulai sadar bahwa pariwisata dapat menggerakkan ekonomi mereka, namun pemkab justru tidak menangkap peluang itu.

Objek wisata baru yang dikembangkan masyarakat seperti di Kecamatan Panjatan, Kokap, Girimulyo, Samigaluh, dan Kalibawang yang jumlahnya mencapai puluhan.

"Kami minta pemkab memberikan fasilitas infrastruktur pendukung kepada objek wisata baru supaya lebih berkembang lagi. Kalau tidak mampu mendongkrak PAD sektor pariwisata, setidaknya menggerakan ekonomi masyarakat," katanya.
KR-STR