Sleman serahkan LKPJ paling awal

id BPK, pemeriksaan

Sleman serahkan LKPJ paling awal

Badan Pemeriksa Keuangan RI (istimewa)

Sleman, 30/3 (Antara) - Pemerintah Kabupaten Sleman menjadi pemerintah daerah pertama dari lima kota/kabupaten di DIY yang  menyerahkan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban ke Badan Pemeriksa Keuangan Yogyakarta.

"LKPJ Pemkab Sleman telah diserahkan ke BPK Yogyakarta pada Kamis (30/3) dan sudah memenuhi kelengkapan syarat yang ditentukan," kata Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kabupaten Sleman Harda Kiswaya di Sleman, Kamis.

Ia berharap, dengan penyerahan LKPJ lebih awal, maka hasil pemeriksaan rinci dari BPK juga dapat selesai lebih awal.

"Dengan demikian pelaksanaan siklus keuangan daerah bisa dikelola dengan lebih efisien dan maksimal sehingga pelaksanaan perubahan anggaran pemerintah daerah dapat dilakukan lebih awal," katanya.

Ia mengatakan hal ini menguntungkan bagi masyarakat karena proyek fisik yang menggunakan dana Silpa atau pendapatan Sleman dapat segera dialokasikan.

"Targetnya Juni sudah ada hasil dari pemeriksaan dan kami berharap opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang didapatkan Kabupaten Sleman lima kali berturut-turut bisa dipertahankan," katanya.

Kepala Bidang Akuntansi dan Pelaporan BKAD Kabupaten Sleman Eko Yuliati mengatakan pemeriksaan BPK atas LKPJ 2016 menggunakan prosedur analitis. Penyerahan yang lebih awal tersebut merupakan hasil dari langkah antisipasi berkaca dari mundurnya penyerahan LKPD tahun sebelumnya.

"Penyusunan LKPD dilakukan dari masing-masing SKPD dengan membuat prosedur analitis yang diawali pada semester satu yang kemudian dikonsolidasikan bersama menjadi prosedur analitis kabupaten," katanya.

Ia mengatakan untuk tahun anggaran 2017 masih dalam pelaporan keuangan, masing-masing SKPD melakukan pelaporan sepenuhnya dengan sistem aplikasi Siadinda dan Simada.

"Penyerahan LKPD lebih awal ini merupakan hasil kerja keras dan dukungan dari seluruh kepala SKPD beserta perangkatnya," katanya.

Kasubid Pelaporan BKAD Kabupaten Sleman Sri Suryanti menambahkan besaran silpa Kabupaten Sleman dalam laporan yang diserahkan adalah sekitar Rp337 miliar.

"Target pendapatan pada 2016 sebesar Rp2,1 triliun dengan realisasi sebesar Rp2,3 triliun atau enam persen lebih besar dari target," katanya.***2***

Pewarta :
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
COPYRIGHT © ANTARA 2024