Gunung Kidul susun rencana induk pariwisata pantai

id indrayanti

Gunung Kidul susun rencana induk pariwisata pantai

Sala datu pantai di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa (Foto ANTARA/Mamiek)

Gunung Kidul (Antara Jogja) - Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan menyusun rencana induk pariwisata pantai yang akan digunakan untuk menata kawasan pantai yang ditargetkan selesai 2017.

Sekretaris Daerah (Sekda) Gunung Kidul Drajat Ruswandono di Gunung Kidul, Kamis, mengatakan nantinya dalam penyusunan rencana induk pariwisata pantai akan mengundang semua pihak termasuk pelaku wisata, hingga pihak Keraton Yogyakarta, sehingga nantinya bisa mengetahui potensi masing-masing pantai yang akan dikembangkan.

"Seluruh pemangku kebijakan dan pelaku wisata akan kami undang untuk membahas rencana induk mengenai penataan seluruh kawasan pantai," kata Drajat.

Ia mengatakan kawasan pantai nantinya akan dikembangkan sesuai dengan kekhasan yang dimiliki. Misalnya Pantai Baron akan dikembangkan ke arah perikanan.

"Nanti titik-titik pantai akan dikembangkan sendiri-sendiri, sehingga orang berkunjung misalnya ke pantai baron mau berbelanja ikan, kalau mau wisata religi ke mana, ke depan akan diatur seperti itu," katanya.

Drajat mengatakan setelah penyusunan masterplan jadi, maka akan segera dirumuskan rencana teknis detail (DED) mengenai seperti apa pembangunan pantai. DED yang ada masih bersifat parsial. Rencana penataan masih belum melibatkan tanah kasultanan (SG).

"Nantinya rencana induk akan memuat mengenai pembagian wilayah untuk aktivitas perekonomian, hunian, di mana pintu masuk atau pintu keluar," katanya.

Sementara Bupati Gunung Kidul Badingah mengatakan Pemkab Gunung Kidul terus berbenah untuk menyambut wisatawan. Sesuai dengan visi dan misi membangun pariwisata Gunung Kidul menjadi destinasi wisata unggul dan berbudaya di 2021 dapat tercapai. Salah satu upaya yang dilakukan adalah belajar dari Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur mengenai pengembangan pariwisata berbasis informasi teknologi.

"Nanti kami juga akan punya aplikasi yang bisa diunduh melalui hand phone mengenai potensi wisata yang ada mirip milik Banyuwangi," katanya.

Ia mengatakan pemkab juga tengah mengkaji gedung pemkab yang tidak digunakan untuk penginapan murah yang sering digunakan turis. Selain itu, juga mewacanakan membuat Plasa Informasi, di mana wisatawan bisa mengetahui seluruh lokasi wisata yang ada.

"Kami terus berbenah agar wisatawan betah di Gunung Kidul. Belum lama ini kami belajar di Banyuwangi, disana gedung bekas pemkab digunakan untuk menginap dan bisa digunakan wisatawan dengan harga murah. Itu yang akan kami coba terapkan di sini," katanya.
KR-STR