Dinkes Bantul temukan seratusan penderita tuberkulosis

id TBC

Dinkes Bantul temukan seratusan penderita tuberkulosis

Pencegahan penularan TBC, dok (Foto ANTARA)

Bantul (Antara) - Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menemukan penderita penyakit tuberkulosis sebanyak seratusan orang selama Januari-Maret 2017.

"Kalau angka TB (tuberkulosis) 2017 masih kita hitung terus, dalam dua hingga tiga bulan ini kira-kira sekitar seratusan penderita," kata Kepala Bidang Penanggulangan Masalah Kesehatan Dinkes Bantul Pramudi Darmawan di Bantul, Rabu.

Menurut dia, temuan kasus penderita penyakit TB tersebar di seluruh wilayah Bantul karena penyakit yang diakibatkan atau penularananya melalui udara tersebut bisa terjadi di mana saja.

Pramudi mengatakan temuan penderita TB setiap tahun selalu ada karena diakui masih banyak penderita penyakit tersebut yang belum dilaporkan ke Dinkes sehingga belum ada penanganan dari pemerintah melalui rumah sakit.

"Angka TB pada tahun 2016 ada sekitar 500-an, ya kalau TB setiap tahun pasti ada, makanya penemuan kita upayakan maksimal, karena sekitar 70 persen masih belum ketemu," katanya.

Ia menjelaskan, penyakit TB merupakan penyakit yang bisa disembuhkan jika ada penanganan intensif dokter, namun bisa semakin tambah parah ketika tidak ditangani dengan pengobatan yang baik.

"TB bisa disembuhkan dengan minum obat rutin selama enam bulan sehingga penderita akan kita yakinkan agar mau diobati agar tidak menular ke orang lain," katanya.

Darmawan mengatakan untuk pencegahan penyakit TB warga harus selalu menerapkan perilaku hidup bersih sehat (PHBS) dalam kehidupan sehari-hari dan selalu menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal agar tidak terkena kuman.

"Warga harus PHBS dan rumah harus punya ventilasi yang cukup agar pencahayaan mencukupi karena kuman itu tidak tahan sinar matahari, tidak tahan kering. Jangan biarkan rumah dalam keadaan lembab," katanya.

(KR-HRI)