Wabup Bantul kunjungi rumah remaja penderita tuberculosis

id TBC

Wabup Bantul kunjungi rumah remaja penderita tuberculosis

Wabup Bantul Abdul Halim Muslih kunjungi penderita TBC di Bantul (Foto Antara/Hery Sidik)

Bantul (Antara) - Wakil Bupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Abdul Halim Muslih mengunjungi rumah Reni Kumalasari (15), penderita penyakit tuberculosis di Pedukuhan Nglarang, Desa Triharjo, karena prihatin dengan kondisi kesehatan remaja itu.

"Perlu saya sampaikan bahwa kasus ini multidimensi, tidak sekadar urusan kesehatan saja karena yang bersangkutan atau Reni adalah yatim piatu yang tinggal di rumah sederhana," katanya usai berkunjung di rumah Reni, Rabu.

Menurut Wabup, penyakit yang diderita remaja pelajar sekolah menengah pertama (SMP) swasta di Bantul ini bukan penyakit biasa sehingga perlu penanganan khusus dari berbagai pihak terkait agar tidak menular ke orang lain.

"Ini bukan penyakit biasa sehingga diperlukan satu koordinasi yang intensif antara puskesmas, kecamatan, dan rumah sakit dan para pihak terkait karena penyakit ini punya potensi menular," katanya.

Halim sapaan akrabnya juga mengatakan ini juga menyangkut kemiskinan yang dialami Reni selain penyakit TBC yang dideritanya, pemerintah juga akan melakukan suatu langkah-langkah yang komprehensif di berbagai sisi.

"Baik dari sisi kesehatan, perumahan dan pendidikannya. Jadi Ini multidimensi yang perlu penanganan serius dan multisektor, apalagi orang tua dan anak punya riwayat khusus sehingga jadi catatan tersendiri yang harus ditangani secara medis," katanya.

Halim mengatakan penyakit yang diderita Reni merupakan penyakit khas, upaya penanganan juga perlu didukung lingkungan yang lebih bersih dan sehat sehingga pemerintah akan melakukan beberapa rehab ringan agar rumah yang dihuni lebih sehat bagi penderita.

"Penderita TBC ini menurut dokter tingkat kesembuhannya juga dipengaruhi kondisi lingkungan. Untuk urusan jaminan kesehatan, pemerintah segera uruskan karena ini kasus luar biasa," katanya.

Sementara itu, Longgar, paman Reni, mengatakan sebelumnya Reni tinggal di Panti Jamasba Bantul sejak SD karena saat itu kedua orang tuanya meninggal usai gempa bumi 2006. Namun dia harus kembali di rumah karena terkena TBC.

"Reni kena TBC dan anemia waktu tinggal di panti, katanya dulu di pantai Reni kalau diajak makan susah, malah sering makan mi mentah, tidak mau kalau diajak makan sayur," katanya.

Longgar mengatakan mengingat penyakit TBC yang diderita Reni, untuk sementara ini pamannya menyarankan tidak sekolah dulu agar penyakitnya tidak menular.

(KR-HRI)