BMKG : Yogyakarta masih berpotensi diguyur hujan sedang-lebat

id bmkg

BMKG : Yogyakarta masih berpotensi diguyur hujan sedang-lebat

Alat Pemantau Cuaca BMKG Yogyakarta. Foto Antara/ Victorianus Sat Pranyoto

Yogyakarta, (Antara Jogja) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Yogyakarta menyatakan selama Maret 2017 wilayah Yogyakarta masih berpotensi diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat mulai 20-40 milimeter per hari.

"Pada awal hingga pertengahan Maret ini curah hujan masih relatif sedang, setelah itu akan mengalami sedikit penurunan," kata Kepala Kelompok Operasional Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta Joko Budiono di Yogyakarta, Senin.

Menurut Joko, potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat ditandai adanya awan terutama awan-awan konvektif (comulonimbus) di langit Yogyakarta. Hujan juga masih berpotensi disertai petir dengan angin kencang dengan durasi singkat.

Ia mengatakan munculnya awan comulonimbus pada siang hingga sore hari dipicu daerah pertemuan angin (konvergensi) dan belokan angin di Samudera Selatan Indonesia dan penghangatan suhu permukaan laut mencapai 29-31 derajat celcius di Selatan Jawa.

"Karakter cuaca saat ini bisa dirasakan terutama di pagi hingga siang hari suhu cukup panas, menjelang sore hingga malam hari dapat berpotensi turunnya hujan," kata dia.

Masyarakat, kata dia, dihimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, pohon tumbang, dan jalan licin yang mungkin dapat terjadi.

Sementara itu, BMKG Yogyakarta memprakirakan musim kemarau akan terjadi secara bertahap di daerah itu mulai April 2017.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, awal musim kemarau akan terjadi secara bertahap mulai dari Gunung Kidul, Kota Yogyakarta, Kulon Progo hingga Sleman bagian utara. Setelah itu, kemarau akan terjadi secara total di DIY mulai Mei hingga Oktober 2017.

"Suatu wilayah dikatakan telah memasuki musim kemarau apabila intensitas curah hujan telah tercatat kurang dari 50 milimeter per dasarian," kata Joko.***4***


(L007)

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024