UGM kembangkan "spirulina" untuk pakan ternak

id ugm

UGM kembangkan "spirulina" untuk pakan ternak

Seminar Nasional "Spirullina sebagai Food and Feed additives" di Auditorium Fakuktas Peternakan UGM, Yogyakarta, Rabu (8/2). (Foto Antara/Luqman Hakim)

Yogyakarta, (Antara Jogja) - Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada bekerja sama dengan PT Neoalgae Indonesia Makmur akan mengembangkan inovasi pemanfaatan mikroalga "spirulina" sebagai campuran ransum pakan ternak untuk mendukung program ketahanan pangan.

"Ini akan menjadi terobosan baru di bidang pengembangan peternakan," kata Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Masyarakat, dan Kerjasama Fakultas Peternakan UGM, Bambang Suwignyo dalam Seminar Nasional "Spirullina sebagai Food and Feed additives" di Fakultas Peternakan UGM, Yogyakarta, Rabu.

Bambang mengatakan selama ini spirulina hanya dimanfaatkan sebagai bahan campuran makanan (food) manusia serta untuk pengembangan bioenergi. Mikro organisme bersel satu itu juga digunakan oleh NASA sebagai makanan Astronaut.

Adapun pengembangan untuk bahan pakan (feed) ternak, menurut Bambang, hingga saat ini masih belum banyak dilakukan. "Padahal potensin multivitamin dan protein yang terkandung dalam spirulina juga cukup besar untuk meningkatkan kualitas atau bobot ternak," kata dia.

Oleh sebab itu, bersama PT Neoalgae Indonesia Makmur sebagai sektor industri yang sudah lama berfokus menggeluti produksi berbahan spirulina, Bambang yakin inovasi pemanfaatan mikroalga "spirulina" akan memberikan daya manfaat yang lebih besar bagi masyarakat.

Para peneliti Fakultas Peternakan UGM, kata dia, akan berkonstribusi melakukan kajian dan penelitian mendalam untuk menghasilkan formula yang tepat jika dimanfaatkan sebagai pakan ternak.

Manajer Produksi PT Neoalgae Indonesia Makmur Ganang Dwi Harjanto mengatakan sejauh ini pihaknya telah berupaya memproduksi bahan pakan ternak dari spirulina. Namun demikian, ia mengaku masih membutuhkan formula yang tepat dari kalangan peneliti untuk menghasilkan hasil yang lebih optimal.

"Saya mencari jurnal-jurnal dari para peneliti di Indonesia masih sangat sedikit mengenai spirulina. Kami berharap riset dari Fakultas Peternakan UGM akan mampu menjawabnya," tuturnya.

Seorang peternak sapi asal Klaten, Jawa Tengah, Hanum yang telah mencoba menggunakan spirulina sebagai bahan campuran pakan ternak mengaku mendapatkan hasil yang menggembirakan dalam pengembangan ternaknya.

Sapi yang diberi spirulina dapat memiliki ADG (penambahan berat harian) mencapai 1,2-1,6 kilogram. "ADG Bisa naik dua sampai empat poin di atas normal," ungkap.

Selain mengembangkan untuk pakan ternak, UGM dengan PT Neoalgae Indonesia juga berencana akan melanjutkan pengembangan spirulina untuk makanan sosis.

Sosis yang akan diproduksi untuk pertama kali di Indonesia itu diharapkan menjadi pilihan makanan dengan potensi kandungan vitamin dan protein yang lebih tinggi.

"Protein yang terkandung dalam spirulina lebuh tinggi mencapai 67 persen dibanding protein pada ikan yang hanya mencapai 20 persen," ujar pakar teknologi hasil ternak Fakultas Peternakan UGM, Edi Suryanto.***4***

(L007)