Pemkab dukung Jogja Internasional Air Show 2017

id Jogja Internasional Air Show

Pemkab dukung Jogja Internasional Air Show 2017

Ilustrasi terjun payung dalam Jogja Air Show di Pantai Depok, Bantul, DIY (Foto ANTARA/Sidik)

Gunung Kidul (Antara) - Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mendukung pelaksanaan Jogja Internasional Air Show 2017 yang salah satu lokasinya berada daerah ini.

Bupati Gunung Kidul Badingah di Gunung Kidul, Selasa, menyambut baik adanya Jogja Internasional Air Show (JIAS) 2017 yang diselenggarakan di Gunung Kidul.

"Kegiatan ini sekaligus sebagai salah satu upaya untuk memperkenalkan pariwisata Gunung Kidul sehingga, adanya kegiatan JIAS di Gunung Kidul sebagai salah satu lokasinya diharapkan mampu mendongkrak kunjungan wisata disini," kata Badingah.

Ia mengatakan Gunung Kidul memiliki potensi wisata yang dapat digunakan untuk kegiatan kedirgantaraan mulai dari Watu Gupit, Embung Batara Sriten untuk terbang layang.

"Gunung Kidul memliki potensi, namun seperti terbangnya di Watu Gupit tetapi turunnya di Bantul, dan yang terkenal malah Bantul," katanya.

Badingah menyambut baik dengan penyelenggaran salah satunya Lapangan Udara Gading, Playen, karena selama ini tidak pernah digunakan. "Semioga kegiatan JIAS lancar," katanya.

Kepala Dinas Operasi Lanud Adisutjipto, Kolonel Penerbang Indan Gilang Buldansyah mengatakan JIAS 2017 yang rencananya diselenggarkan 26-30 April 2017 itu akan diikuti peserta dari tujuh negara, termasuk Indonesia.

Adapun lokasi diantaranya Lapangan Terbang Gading, sejumlah lokasi seperti Bukit Watu Gupit, Desa Giricahyo, Kecamatan Purwosari, dan Embung Batara Srinten, Desa Pilnagrejo, Kecamatan Nglipar juga akan menjadi titik JIAS 2017.

"Kami akan berupaya memecahkan beberapa rekor nasional. Terjun bing formasi tepatnya adalah di Lapangan Terbang Gading," katanya.

Ia mengatakan ada 19 Federasi Aero Sprot Indonesia (FASI) dari sejumlah daerah yang menyatakan ikut berpartisipasi dalam JIAS 2017. Sementara 26 peserta dari luar negeri meliputi Amerika, Australia, Thailand, Filipina, Korea Selatan, dan Malaysia juga telah menyatakan kesediaanya berpartisipasi.

(KR-STR)