Desa Wisata Nglanggeran dapat penghargaan Asean CBT

id desa wisata nglangeran

Desa Wisata Nglanggeran dapat penghargaan Asean CBT

Photo document of travelers enjoy the view Embung (rain-fed reservoirs) Nglanggeran in Nglanggeran Village, Patuk, Gunung Kidul, Yogyakarta. (Foto ANTARA/Puspa Perwitasari)

Gunung Kidul (Antara) - Desa Wisata Nglanggeran, Patuk, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mendapat apresiasi tingkat ASEAN karena menjadi desa wisata terbaik di Indonesia dan akan menerima penghargaan di ASEAN community based tourism (CBT) Award di Singapura.

Bupati Gunung Kidul Badingah di Gunung Kidul, Kamis, mengatakan sudah mendengar langsung penerimaan penghargaan tersebut dari salah satu pengelola Desa Nglanggeran, Sugeng Handoko, yang saat ini berada di Singapura untuk menerima penghargaan pada Jumat (20/1).

"Tadi sudah diberitahu oleh Sugeng atas penghargaan yang diperoleh pengelola Desa Wisata Nglanggeran," kata Badingah.

Ia mengatakan selama ini pengelolaan Desa Wisata Nglanggeran dilakukan oleh masyarakat setempat.

Ada tiga lokasi yang dikelola, yakni Gunung Api Purba Nglanggeran, Embung Nglanggeran, dan air terjun Kedungkandang.

Selain itu, masyarakat mengelola perekonomian di sekitarnya seperti coklat, homestay dan penggemukan kambing etawa.

Badingah mengatakan Nglanggeran merupakan salah "geosite" dari 13 geosite yang ada di Gunung Kidul dalam "global geopark Network" Gunungsewu.

"Sesuai dengan konsep `geopark`, pengelolan warisan bumi untuk kesejahteraan masyarakat," katanya.

Sementara Pengelola Desa Wisata Nglanggeran Sugeng Handoko mengatakan Nglanggeran bersama dua desa wisata lainnya, Desa wisata Dieng Kulon, Banjarnegara (Jateng), dengan pengelola Alif Faozi, Desa wisata Panglipuran Bangli (Bali) dengan pengelola  I Nengah Moneng. Acara penghargaannya akan dilakukan pada Jumat (20/1).

"Penilaian ada beberapa memiliki kontribusi terhadap kesejahteraan sosial, menjaga dan meningkatkan lingkungan. Selain itu mendorong partispasi interaktif antara masyarakat dan wisatawan. Hingga kualitas makanan dan minuman," katanya.

Salah satu anggota pokdarwis Heru purwoko menambahkan setiap bulan ada sedikitnya 5.000 orang mengunjungi Desa Wisata Nglanggeran.

"Mereka mengunjungi embung, gunung api purba, air terjun kedungkandang dan kampung pitu," katanya.

Ia mengatakan di wilayah Nglanggeran ada sekitar 100-an homestay yang dikelola masyarakat.

"Meningkatnya kunjungan wisata mampu meningkatkan perekonomian masyarakat," katanya. ***1*** (KR-STR)