Pasar Bendungan akan dibangun lagi 2017

id Pasar Bendungan

Pasar Bendungan akan dibangun lagi 2017

Pasar Bendungan Wates di Kabupaten Kulon Progo ludes terbakar (Foto Mamiek/Antara)

Kulon Progo (Antara Jogja) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mulai membangun kembali Pasar Bendungan Wates yang terbakar beberapa waktu lalu dengan anggaran Rp24,3 miliar pada 2017.

Kepala Dinas Perdagangan Kulon Progo Niken Probo Laras di Kulon Progo, Jumat, mengatakan saat ini sudah lelang di Unit Layanan Pengadaan (ULP) dengan materi manajemen konstruksi.

"Berdasarkan rencananya, April atau Mei, Pasar Bendungan akan mulai dibangun dengan catatan tidak gagal lelang. Semua kios dan los dibangun," kata Niken.

Ia mengatakan anggaran pembangunan Pasar Bendungan murni menggunakan APBD kabupaten. Pada saat Dinas Perdagangan mengajukan ke Kementerian Perdagangan tidak bisa dianggarkan dalam waktu dekat, karena bersamaan banyak kejadian pasar kebakaran pada 2016. Setiap wilayah, minta diprioritaskan.

"Anggaran semua dari kabupaten. Anggaran tersebut diperkirakan masih kurang sekitar Rp5 miliar untuk pembangunan pagar. Rencananya, akan kami anggarkan pada 2018," katanya.

Selain pembangunan kembali Pasar Bendungan, Niken mengatakan Dinar Perdagangan akan merelokasi pedagang Pasar Bendungan tahap kedua sejumlah 300 orang atau 136 unit kios dan 154 los.

Relokasi tahap kedua ini, khusus bagi pedagang yang los dan kiosnya tidak terbakar. Namun, kios dan los mereka akan tetap dibongkar karena akan dibangun dengan gedung yang baru.

"Rencananya, relokasi tahap kedua akan dilaksanakan sekitar Februari atau Maret sebelum pasar dibangun," katanya.

Menurut dia, relokasi pedagang tahap pertama dan kedua nanti tidak akan berpengaruh banyak terhadap omzet pedagang. Sejauh pendampingan yang dilakukan Dinas Perdagangan, pedagangan omzetnya masih sama.

"Tidak ada upaya berarti untuk meningkatkan omzet pedagang. Dagangan mereka masih laris karena Pasar Bendungan sudau jadi bukan pasar baru. Mereka sudah memiliki langganan tetap," katanya.

Ketua Komisi II DPRD Kulon Progo Muhtarom Asrori meminta relokasi tidak membuat pedagang menjadi rugi. "Lokasi relokasi harus strategis, jangan sampai pedagang mengeluh karena dagangannya tidak laku," kata dia.

(KR-STR)