Yogyakarta (AntaranJogja) - Indonesia Food & Beverage Executive Association (IFBEC) melakukan edukasi kepada 1.000 penjaja makanan dan jajanan tradisional di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada awal 2017.
"Awal tahun 2017 kami akan mengedukasi para penjaja makanan dan jajanan tradisional di DIY, untuk membantu meningkatkan perekonomian mereka," ujar Ketua IFBEC RM Wijonarko saat ditemui di Kawasan Tugu, Yogyakarta, Jumat pagi.
Ia mengatakan, saat ini merupakan era dimana masyarakat lebih menyukai produk-produk tradisional, sehingga menjadi momentum tepat untuk mengembangkan makanan dan jajanan tradisional.
Karena itu, kata dia, tantangan IFBEC ingin mengedukasi para penjaja makanan dan jajanan di sekitar DIY, terutama untuk meningkatkan masalah kesehatan, pelayanan, dan pengembangan ekonomi yang semakin baik melalui produk makanan dan jajanan tradisional.
"Jadi, penjaja makanan dan jajanan tradisional bisa semakin ekonomis dan menarik bagi pengunjung yang datang ke Yogyakarta dan DIY," ucapnya.
Menurut dia, hingga saat ini masih banyak penjaja makanan dan jajanan tradisional yang menggunakan pendekatan tradisional dalam mengelola makanan dan jajanannya, tanpa memerhatikn standar kesehatan.
"Itu yang akan kami edukasi untuk memberikan kontribusi ekonomi bagi masyarakat. Jumlahnya diperkirakan mencapai 1.000 unit penjaja makanan dan jajanan tradisional yang memiliki warung makan lesehan dan angkringan di jalanan," terang dia.
Ia menjelaskan, edukasi akan memuat materi pentingnya menjaga kebersihan dalam mengelola makanan dan jajanan tradisional. Juga akan dibarengi dengan pemberian bentuk-bentuk aktual kesehatan seperti memberikan tempat sampah, celemek, dan hand glove.
"Dengan pengertian, makanan yang kita berikan adalah dari tempat masak, hingga meja makan, perlu disajikan secara baik dan sehat. Juga ada pemberian masker agar tetap sehat dan bersih dalam mengelola makanan dan jajanan tradisional," ungkap Wijonarko.
Selain memberikan teknik mengelola makanan dan jajanan tradisional secara sehat dan bersih, kata dia, IFBEC juga akan memberikan edukasi tentang teknik menyajikan makanan dan jajanan tradisional itu. Selanjutnya, materi yang diberikan adalah teknik pemasaran makanan dan jajanan tradisional itu.
"Jadi intinya, peserta edukasi itu nantinya adalah mereka yang sudah mempunyai pasar, kemudian kami dampingi untuk meningkatkan pelayanan yang lebih baik. Setelah itu teratasi, lalu kami berikan cara-cara memasarkan produknya. Sehingga membuat mereka lebih maju dalam menjajakan makanan dan jajanan tradisionalnya," papar Wijonarko. (KR-RHN)
Berita Lainnya
Dinkes Bantul: Jajanan buka puasa aman dari bahan berbahaya
Selasa, 26 Maret 2024 19:48 Wib
RI tampilkan kuliner di festival jajanan di Australia
Rabu, 20 Maret 2024 14:06 Wib
Pasar Lawas Mataram di Bantul bagian upaya melestarikan budaya
Sabtu, 16 September 2023 20:18 Wib
Festival Klangenan Bantul ajang kenang masa lalu pada jajanan tempo dulu
Jumat, 28 April 2023 15:20 Wib
Detektif pangan awasi jajanan di sekolah
Senin, 6 Februari 2023 4:42 Wib
BBPOM Yogyakarta mengingatkan pedagang jajanan gunakan bahan pangan aman
Kamis, 19 Januari 2023 17:59 Wib
BBPOM Yogyakarta minta sekolah awasi penjualan jajanan bernitrogen cair
Selasa, 17 Januari 2023 11:36 Wib
DInkes Yogyakarta awasi jajanan sekolah antisipasi penggunaan nitrogen cair
Selasa, 17 Januari 2023 11:00 Wib