AXA Mandiri-UGM mengembangkan pendidikan aktuaris

id Axa Mandiri-UGM mengembangkan pendidikan aktuaris

AXA Mandiri-UGM mengembangkan pendidikan aktuaris

Country CEO AXA Indonesia, Paul Henri Rastoul menandatangani perjanjian kerja sama Pengembangan Pendidikan Aktuaris di Fakultas Matematikan dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UGM, Selasa. (Foto Antara/Luqman Hakim)

Yogyakarta, (Antara Jogja) - Perseroan Terbatas AXA Mandiri dan AXA mengembangkan pendidikan profesi aktuaris di Indonesia dengan menggandeng Universitas Gadjah Mada melalui program pelatihan dan magang.

Kerja sama kedua institusi itu ditandai penandatanganan nota kesepahaman (MoU) oleh Country CEO AXA Indonesia, Paul Henri Rastoul, Presiden Direktur AXA Mandiri Financial Services Jean Philipe Vandenschrick, dan Dekan Fakultas Ilmu Matematika dan Pengetahuan Alam (FMIPA) UGM Triyono di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Selasa.

"Kerja sama dalam pengembangan profesi aktuaris ini adalah investasi jangka panjang kami untuk mencetak aktuaris di masa depan guna mendukung kesinambungan bisnis kami di Indonesia," kata Country CEO AXA Indonesia, Paul Henri Rastoul seusai penandatanganan.

Menurut Paul, kerja sama itu merupakan bentuk respons positif perusahaan atas inisiatif program pengembangan 1.000 aktuaris Indonesia yang dicanangkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk memperkuat industri asuransi di Indonesia.

"Kerja sama ini membuktikan komitmen AXA mandiri dan AXA sebagai pemain di industri asuransi yang secara proaktif menjawab kebutuhan aktuaris lokal," kata dia.

Selain program pelatihan, magang, dan kesempatan berkarir, kerja sama itu juga membuka peluang untuk dapat saling bertukar tenaga pengajar dan praktisi antara UGM dengan AXA Mandiri dan AXA untuk berbagi ilmu pengetahuan dan pengalaman yang terkait dengan lingkup pekerjaan seorang aktuaris serta peluang yang bisa didapatkan dari insdustri asuransi bagi profesi tersebut.

"Bukan hanya mendorong generasi muda yang belajar ilmu matematika dan statistik untuk menjadi aktuaris, tetapi menginspirasi mereka bahwa perannya sangat penting dalam membangun bisnis asuransi yang berkelanjutan," kata Presiden Direktur AXA Mandiri Financial Services Jean Philipe Vandenschrick.

Berdasarkan data Persatuan Aktuaris Indonesia, angka tenaga aktuaris di Indonesia masih rendah, yakni hanya 400 orang, sedangkan kebutuhan masyarakat akan perlindungan jiwa dan kesehatan diprediksi akan terus meningkat.

Sementara itu, Dekan FMIPA UGM Triyono menyambut baik kerja sama pengembangan tenaga aktuaris tersebut. Ia berharap kerja sama itu dapat diimplementasikan dengan optimal.

Bahkan mengingat pentingnya generasi tenaga aktuaris di Indonesia, menurut dia, saat ini Departemen Matematika FMIPA juga tengah menyiapkan naskah akademik untuk rencana pendirian Program Studi baru di bidang ilmu aktuaria.

"Naskah akademik yang memuat alasan-alasan yang menguatkan pentingnya pendirian prodi baru itu sedang disiapkan untuk diajukan ke tingkat senat, fakultas, dan universitas," kata dia.





(T.L007)