Warga Yogyakarta diminta waspadai cuaca ekstrem

id cuaca ekstrim

Warga Yogyakarta diminta waspadai cuaca ekstrem

Waspada cuaca ekstrim YOGYAKARTA - (FOTO ANTARA/dok)

Yogyakarta (Antara) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Yogyakarta meminta warga meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem dalam beberapa hari ke depan karena saat ini sudah memasuki pancaroba.

"Potensi cuaca ekstrem yang perlu diwaspadai dalam beberapa hari ke depan adalah meningkatnya curah hujan dan angin kencang, serta dampak-dampak lain yang bisa ditimbulkan," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta Agus Winarto di Yogyakarta, Kamis.

Selain masyarakat, Agus juga meminta agar relawan atau warga yang tergabung dalam Kampung Tangguh Bencana (KTB) meningkatkan kewaspadaan sekaligus mengaktifkan posko kesiapsiagaan bencana yang ada di wilayahnya masing-masing.

Di Kota Yogyakarta telah terbentuk 75 kampung tangguh bencana. Sebagian dari kampung tersebut sudah dilengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang untuk penanggulangan bencana.

"Kami tidak pernah berharap bencana itu datang, namun mitigasi, kesiapsiagaan dan kewaspadaan harus dilakukan karena potensinya sudah jelas. Langkah antisipasi akan lebih baik daripada penanganan bencana," katanya.

Ia juga mengingatkan warga yang berada di bantaran sungai agar selalu memperhatikan kondisi di lingkungan sekitarnya, terutama saat hujan, di antaranya kenaikan permukaan sungai dan kecepatan aliran.

Seluruh sungai di Kota Yogyakarta, Code, Gajahwong, Winongo, dan Buntung, serta Manunggal memiliki potensi bencana yang sama, yaitu terjadi luapan air ke permukiman penduduk serta tebing longsor.

Di Kota Yogyakarta terdapat sembilan perangkat EWS (early warning system) yang terpasang di Sungai Code dan Sungai Gajah Wong. Alat EWS di Sungai Code berada di enam lokasi, yaitu Keparakan, Surokarsan, Juminahan, Jogoyudan, Gondolayu, dan Jembatan Kewek, sedangkan di Sungai Gajah Wong berada di Warungboto, Gambiran, dan Ponggalan.

Agus mengatakan keberadaan perangkat EWS di bantaran sungai cukup membantu warga agar bisa melakukan langkah antisipasi dan evakuasi lebih dini terhadap potensi banjir atau luapan air sungai.

Saat terjadi angin kencang, Agus mengingatkan warga untuk menghindari berteduh di bawah pohon, baliho, atau benda-benda lain yang mudah roboh.

(E013)
Pewarta :
Editor: Hery Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2024