FKH UGM targetkan raih akreditasi internasional

id FKH UGM

FKH UGM targetkan raih akreditasi internasional

Fakultas Kedokteran Hewan UGM (Foto Antara/Rizky)

Yogyakarta (Antara Jogja) - Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada menargetkan akreditasi internasional dari Royal College of Veterinary Surgeon (RCVS) pada 2019.

"Karena itu, kami telah melakukan proses pengajuan untuk mendapatkan akreditasi tersebut seraya melakukan pembenahan dalam pengembangan jaminan mutu," kata Dekan Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) UGM Joko Prastowo di Yogyakarta, Selasa.

Usai upacara puncak Dies Natalis Ke-70 FKH UGM, Joko mengatakan, pengembangan jaminan mutu itu dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Menurut dia, untuk pemantapan proses pengajuan akreditasi internasional tersebut FKH UGM belum lama ini menjalin kerja sama dengan School of Veterinary Sciences of the University of Liverpool, Inggris, yang akan menjadi mitra dalam memberikan penilaian akreditasi.

"Pada 2019 kami targetkan bisa terakreditasi internasional, sejalan dengan misi kampus UGM pada tahun itu bisa masuk peringkat 500 besar dunia," katanya.

Ia mengatakan, adanya pengakuan akreditasi internasional nanti dapat digunakan sebagai rujukan bagi institusi pendidikan kedokteran hewan lainnya dalam pengelolaan kurikulum, organisasi pendidikan dan proses pembelajaran.

"Pengembangan mutu yang berkelanjutan dilakukan dengan adanya mekanisme PDCA (plan, do, check, action) melalui unit penjaminan mutu FKH UGM," kata Joko.

Menurut dia, keberadaan sistem penjaminan mutu itu telah mengantarkan program studi kedokteran hewan FKH UGM mendapatkan sertifikasi ISO 9000:2008 dari TUV Rheinland dan sertifikasi ASEAN University Network-Quality Assurance.

"Program studi kedokteran hewan FKH UGM merupakan yang pertama di Indonesia yang telah bersertifikasi AUN-QA," kata Joko.

Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerja Sama FKH UGM Soedarmanto Indarjulianto mengatakan FKH UGM saat ini juga memprioritaskan untuk melakukan hilirisasi riset yang dihasilkan oleh peneliti fakultas tersebut.

Salah satu di antaranya adalah Durante, alat deteksi daging bangkai, yang dikembangkan oleh dosen FKH UGM Yatri Drastini.

"Saat ini sedang dikelola oleh direktorat pengembangan usaha dan inkubasi UGM untuk tahap industrialisasi agar bisa diproduksi massal," katanya.


(B015)
Pewarta :
Editor: Mamiek
COPYRIGHT © ANTARA 2024