Wisata "downhill" lereng Merapi mulai banyak diminati

id downhill

Wisata "downhill" lereng Merapi mulai banyak diminati

ilustrasi (Foto Disbudparpora Kulon Progo)

Sleman, (Antara Jogja) - Wisata minat khusus "downhill" atau bersepeda menuruni gunung yang dikembangkan masyarakat di lereng Gunung Merapi, Desa Glagaharjo. Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta mulai banyak diminati wisatawan.

"Saat ini pengunjung wisata `donwhill` mulai ramai, satu bulan bisa mencapai hampir 500 orang," kata Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Glagaharjo, Karnu, Jumat.

Menurut dia, kondisi ini menjadi suatu peningkatan yang diharapkan ke depannya bisa sebagai penambah ekonomi masyarakat di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III Gunung Merapi.

"Selain wisata minat khusus `donwhill`, wisatawan juga berkunjung ke bukit Klangon, Glagahsari," katanya.

Ia mengatakan, wisata olah raga "donwhill" ini mulai dirintis masyarakat setelah erupsi Gunung Merapi pada 2010.

"Namun baru mulai ada geliat dan berkembang sejak 2014," katanya.

Karnu mengatakan, mereka yang meminati wisata ke Bukit Klangon, kebanyakan dari mahasiswa. Ada juga wisatawan luar, seperti Malaysia.

"Kalau olahraga `downhill` ini, selain masyarakat umum juga ada para atlet. Selain itu juga semakin banyak event kejuaraan `donwhill`, tingkat lokal maupun nasional," katanya.

Ia mengatakan untuk Bukit Klangon ini, wisata yang ditawarkan berupa pendakian untuk melihat lebih dekat puncak Gunung Merapi. Tarifnya, antara Rp150 hingga Rp200 ribu.

"Namun untuk wisatawan manca negara tarifnya Rp200 ribu. Tarif tersebut untuk biaya guide dan makan," katanya.

Selain ke Bukit Klangon, wisatawan diantar ke beberapa objek, seperti mata air bebeng, dan Gua Jepang.

"Satu jam perjalanan menuju ke Bukit Klangon dari Glagahsari," katanya.

Camat Cangkringan, Edi Harmana mengatakan selain wisatanya, di daerah Glagaharjo yang merupakan KRB III Merapi ini juga ada potensi ternak sapi perahnya.

"Akan lebih baik, masyarakat bisa mengembangkan berbagai potensi. Dibandingkan terus melakukan penambangan pasir di hulu Sungai Gendol. Pasir kan lama-lama akan habis, jadi potensi yang ada harus dikembangkan," katanya.***1***

(V001)

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024