Haedar Nashir buka Muktamar Nasyiatul Aisyiyah XIII

id Haedar Nashir buka Muktamar Nasyiatul Aisyiyah XIII

Haedar Nashir buka Muktamar Nasyiatul Aisyiyah XIII

Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir membuka secara resmi Mukatamar Nasyiatul Aisyiyah XIII di Sportorium UMY, Jumat.(26/8) (Foto Antara/Luqman Hakim)

Yogyakarta, 26/8 (Antara) - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir membuka Muktamar Nasyiatul Aisyiyah ke-XIII di Kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Jumat.
    
Pembukaan muktamar dengan tema "Gerakan Perempuan Muda Berkemajuan untuk Kemandirian Bangsa" itu juga dihadiri Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, dan Ketua Umum PP Asyiyah Siti Noordjannah Johantini.
    
"Kami berharap melalui muktamar ini, seluruh kader Nasyiatul Aisyiyah dapat merefleksikan  nilai-nilai pembaruan yang dimiliki Muhammadiyah," kata Haedar saat memberikan sambutan.
    
Menurut Haedar, Nasyiatul Aisyiyah (NA) sebagai tunas muda puteri Muhammadiyah mampu menjadi agen yang mampu mengentaskan kaum muda dari ketertinggalan dan kebodohan serta membentuk komunitas masyarakat yang berkemajuan.
    
"Dengan spirit perubahan yang tertanam di kalangan tunas-tunas muda, maka ketertinggalan dapat kita lewati," kata dia.

Sementara itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Nasyiatul Aisyiyah Normasari menjelaskan pemilihan tema "Gerakan Perempuan Muda Berkemajuan untuk Kemandirian Bangsa" ditujukan untuk memperkuat posisi perempuan muda Indonesia menghadapi berbagai tantang zaman termasuk Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

"Kami melihat potensi perempuan muda Muhammadiyah siap melakukan gerakan progresif dan berkarya untuk meningkatkan daya saing bangsa," kata Normasari.

Selain itu, kata dia, evaluasi peran perempuan itu, menurut dia, perlu terus dilakukan mengingat gerakan perempuan muda Muhammdiyah kini telah memperluas diri dalam berbagai bidang baik pendidikan, kesehatan, sosial, ekonomi, keagamaan, hukum, bahkan politik secara nasional.

Perhelatan Muktamar Nasyiatul Aisyiyah ke-XIII yang terpusat di UMY hingga 28 Agustus 2016 akan membahas sejumlah isu spesifik seperti gerakan advokasi perempuan dan anak untuk pencapaian Sustainability Development Goals, peran kebangsaan perempuan muda, keberdayaan ekonomi perempuan, serta inovasi gerakan perempuan.

Narasumber pada muktamar yang dihadiri 1.000 peserta dari 34 provinsi itu di antaranya Menteri Kesehatan Nila Djuwita F Moeloek, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan serta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.

(T.L007)