Produksi ikan tangkap DIY jauh dari target

id ikan tangkap

Produksi ikan tangkap DIY jauh dari target

Ikan tangkapan nelayan Depok, Kabupaten Bantul, DIY (Foto ANTARA/Sidik)

Yogyakarta, 25/8 (Antara) - Dinas Kelautan dan Perikanan Daerah Istimewa Yogyakarta menyatakan produksi ikan tangkap di wilayah itu hingga saat ini masih jauh dari target sebesar 7.600 ton selama 2016.

"Hingga triwulan II tahun 2016 perolehan ikan tangkap baru mencapai 38 persen dari target. Masih jauh dari target karena memang kerap terjadi gelombang pasang di laut selatan," kata Kepala Bidang Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) DIY Suwarman Partosuwiryo di Yogyakarta, Kamis.

Meskipun demikian, kata dia, produksi ikan tangkap di daerah itu mulai membaik setelah sempat terpuruk beberapa pekan terakhir akibat gelombang pasang di laut selatan.

"Produksi ikan tangkap sudah mulai membaik karena sebagian besar nelayan kembali melaut," kata Suwarman.

Menurut dia, selain disebabkan kondisi cuaca yang mendukung nelayan untuk melaut, produksi ikan tangkap yang membaik itu juga disebabkan sebaran ikan di laut yang melimpah bersamaan dengan musim ikan.

"Sekarang masih musim tongkol, cakalang, tenggiri, serta layur. Setiap tahun musim ikan memang terjadi pada puncak musim kemarau," kata dia.

Perolehan ikan itu, menurut Suwarman, terlihat dari perolehan nelayan di Pelabuhan Sadeng, Gunung Kidul yang rata-rata mampu memperoleh 0,5 ton ikan layur per dua malam berlayar.

"Padahal per ekor ikan layur bisa mencapai Rp44.000. Ikan ini sebagian besar memang untuk diekspor," kata dia.

Ia mengemukakan kebutuhan masyarakat DIY terhadap ikan selama 2016 diperkirakan mencapai 29,89 kilogram (kg) per kapita per tahun, sehingga dibutuhkan 106.800 ton ikan budi daya dan tangkap.

Menurut dia, peningkatan konsumsi masyarakat DIY terhadap ikan merupakan buah dari kampanye gemar makan ikan yang terus digencarkan hingga saat ini.

Meskipun kebutuhan ikan meningkat, menurut dia, belum pernah terjadi kelangkaan ikan, sebab apabila persediaan ikan tidak mencukupi, langsung ditutup dengan pasokan ikan yang didatangkan dari luar daerah.

"Selama 2016 kami perkirakan pasokan ikan dari luar daerah mencapai 32 persen untuk membantu persediaan ikan yang ada," kata dia.***1***
Pewarta :
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
COPYRIGHT © ANTARA 2024