Pustral: kota wisata seharusnya tersedia angkutan wisatawan

id wisatawan

Pustral: kota wisata seharusnya tersedia angkutan wisatawan

ilustrasi (Foto ANTARA)

Sleman (Antara Jogja) - Pusat Studi Transportasi dan Logistik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta menilai Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai daerah yang berlabel kota wisata, seharusnya sudah ada angkutan khusus untuk melayani wisatawan.

"Berkembangnya wisata, juga harus diikuti dengan bagaimana penyediaan layanan pariwisata. Sebagai kota wisata, bus yang khusus melayani wisatawan seharusnya sudah tersedia," kata Sekretaris Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Dewanti, Senin.

Menurut dia, bus angkutan wisatawan inipun juga harus terintegrasi dengan angkutan umum yang sudah ada, seperti "TransJogja, sehingga masyarakat biasa pun tetap bisa mengakses bus khusus wisata ini.

"Selain itu juga harus dipikirkan mengenai ukuran kendaraannya. Menyesuaikan medan jalan menuju ke objek-objek wisata di daerah. Semisal di Gunung Kidul yang menjadi percontohan wilayah yang berkembang wisatanya. Jalan menuju ke pantai-pantai di sana relatif sempit, jadi harus dipikirkan juga seberapa ukuran angkutan wisata itu," katanya.

Ia mengatakan, objek-objek wisata lama yang juga masih eksis, seperti Kaliurang di Kabupaten Sleman saat ini juga tidak ada transportasi umum yang layak.

"Dulu ke Kaliurang itu banyak angkutan. Tapi sekarang sudah mati. Ini juga perlu untuk dipikirkan," katanya.

Dewanti mengatakan, semakin sempitnya jalan-jalan di Kota Yogyakarta, juga menambah permasalahan transportasi umum. Meski sudah dikepung dengan TransJogja, tapi di waktu-waktu tertentu mengalami kepadatan kendaraan yang menimbulkan kemacetan.

"Seperti saat akhir pekan, atau hari libur, masih sering ada kepadatan kendaraan dan kemacetan arus lalu lintas," katanya.

Ia mengatakan, tumbuhnya hotel-hotel yang tak menyediakan fasilitas tempat parkir yang cukup memadai juga mengakibatkan kepadatan kendaraan karena kendaraan harus diparkir memakan bahu jalan.

"Menyebabkan arus lalu lintas di sekitarnya cukup tersendat," katanya.

Transportasi umum yang banyak beroperasi di Yogyakarta ini, kata dia, seharusnya sudah dievaluasi. Apakah memang sudah sesuai dengan harapan masyarakat atau belum.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Sleman Ayu Laksmidewi, mengatakan sempat merencanakan membuat suatu "shuttle bus" angkutan khusus wisata.

"Bus ini akan jemput bola wisatawan dari Malioboro menuju Kaliurang atau destinasi lain di Sleman," katanya.
V001
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024