Kemristekdikti berupaya serap 10.000 dosen dalam sertifikasi

id kemenristekdikti

Kemristekdikti berupaya serap 10.000 dosen dalam sertifikasi

Kemenristekdikti (antara)

Yogyakarta (Antara Jogja) - Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) berupaya menyerap sebanyak 10.000 dosen dalam program sertifikasi tahun 2016.

"Program sertifikasi dosen itu akan dilakukan dua periode," kata Direktur Karir dan Kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) Kemristekdikti Bunyamin Maftuh di sela yudisium sertifikasi dosen di Yogyakarta.
   
Periode pertama, kata dia, berlangsung pada Mei-Agustus menyerap 4.512 dosen, kemudian periode kedua akan dimulai akhir Agustus yang diikuti 5.488 dosen dari berbagai perguruan tinggi.
   
"Hal itu dilakukan karena jumlah dosen di Indonesia yang belum melakukan sertifikasi masih banyak. Dari total 180.000 dosen yang berijazah S-2, baru 46 persen yang sudah melakukan sertifikasi," kata Bunyamin.
   
Dirjen Sumber Daya Iptek Dikti Kemristekdikti Ali Ghufron Mukti mengatakan sebanyak 1.580 dosen dari 4.512 dosen yang mengikuti program sertifikasi periode pertama Mei-Agustus 2016 dinyatakan tidak lulus.
   
"Ketidaklulusan dosen itu disebabkan oleh beberapa aspek di antaranya kemampuan bahasa Inggris, penerbitan jurnal ilmiah, dan dosen bersangkutan melakukan 'copy paste' ketika membuat portofolio pribadi atau deskripsi diri," katanya.
   
Menurut dia, ada 316 dosen yang melakukan "copy paste" dari dosen yang sudah lolos sertifikasi saat membuat portofolio pribadi atau deskripsi diri. Padahal, portofolio pribadi atau deskripsi diri tidak mungkin sama dengan orang lain.
   
"Namun, sebanyak 316 dosen peserta sertifikasi periode pertama 2016 itu justru melakukan 'copy paste' portofolio pribadi atau deskripsi diri dari dosen yang sudah lolos sertifikasi," kata Ghufron.

(B015)
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024