Organda Sleman dorong pemkab beri subsidi angkudes

id angkudes

Organda Sleman dorong pemkab beri subsidi angkudes

Ilustrasi (Foto shalluvia.blogspot.com)

Sleman, (Antara Jogja) - Organisasi Angkutan Darat Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mendorong pemerintah daerah setempat untuk memberikan subsidi bagi pengusaha angkutan pedesaan untuk menghidupkan kembali jalur-jalur trayek yang mati.

"Namun sebaiknya subsidi atau dana lunak untuk membantu operasional angkutan pedesaan (angkudes) juga diberikan kepada awak angkutan," kata Ketua Organda Kabupaten Sleman Juriyanto, Senin.

Menurut dia, saat ini biaya operasional untuk angkutan umum cukup tinggi, sementara pada sisi lain jumlah penumpang semakin sedikit karena masyarakat pengguna kendaraan pribadi semakin banyak.

"Kondisi ini berdampak pada pendapatan dan keuntungan yang diperoleh awak angkutan atau sopir serta pengusaha angkutan semakin menipis dan akhirnya jumlah armada angkutan umum semakin berkurang," katanya.

Ia mengatakan saat ini banyak pengusaha angkudes yang gulung tikar. Bahkan untuk menghemat biaya operasional angkutan umum, para sopir juga menghilangkan keberadaan kernet.

"Namun dengan penghematan itu pun ternyata tetap tidak mampu menutup biaya operasional angkutan umum sehingga banyak pengusaha yang memilih untuk tidak beroperasi lagi," katanya.

Juriyanto mengatakan saat ini angkutan desa yang masih aktif di Sleman berjumlah 90 unit.

"Namun bila pemerintah tidak segera melakukan tindakan untuk mempertahankan eksistensi angkutan desa, dipastikan lambat laun sarana transportasi publik tersebut akan habis," katanya.

Kepala Seksi Angkutan dan Terminal Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika (Dishukominfo) Kabupaten Sleman Marjanto mengatakan saat ini masyarakat memang cenderung memilih menggunakan kendaraan pribadi ketimbang naik angkutan publik sehingga membuat jumlah penumpang angkutan umum terus merosot.

"Karena pendapatan menurun, perusahaan tidak bisa menutupi biaya operasional sehingga ada perampingan jumlah armada yang dioperasikan," katanya.

Data Dishubkominfo Kabupaten Sleman hingga 2015 terdapat 142 unit armada angkutan desa yang beroperasi. Jumlah tersebut terdiri dari 40 armada jenis bus kecil dan 102 mobil penumpang umum (MPU). Mardjanto menuturkan, jumlah tersebut terus merosot dari tahun-tahun sebelumnya.

Sementara pada 2014 terdapat 144 armada yang beroperasi, terdiri dari 40 bus kecil dan 104 MPU. Pada 2013 dan 2012 ada 149 armada terdiri dari 46 bus kecil dan 103 MPU. Sementara pada 2010 dan 2011, terdapat 170 armada. Padahal pada 2009 terdapat kendaraan angkutan desa sebanyak 275 unit.

"Dari 15 trayek, saat ini hanya ada sembilan jalur trayek yang masih aktif, antara lain trayek A3, D6, D2, jalur 26, jalur 30, jalur 21, jalur 19, jalur 16, dan jalur 23," katanya. ***1***

(V001)

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024