Ratusan calon siswa Sleman mutasi kependudukan

id pendaftaran siswa

Ratusan calon siswa Sleman mutasi kependudukan

Foto ilustrasi (Foto Antara/doc)

Sleman, (Antara Jogja) - Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat ratusan calon siswa penduduk setempat melakukan mutasi kependudukan dengan alasan melanjutkan pendidikan.

"Selama 2015 hingga semester pertama 2016 ini tercatat ratusan calon siswa yang mengajukan mutasi kependudukan. Mayoritas pindah ke Kota Yogyakarta," kata staf Sekretaris Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Sleman Sofwan Nugroho di Sleman, Selasa.

Menurut dia, pengajuan mutasi kependudukan tidak hanya terjadi pada calon siswa pendaftar ke jenjang SMA/SMK, tetapi juga seluruh jenjang.

Selama periode Juli hingga Desember 2015, sebanyak 194 warga mutasi kependudukan dengan alasan akan pindah sekolah, dengan rincian usia 6 hingga 7 tahun sebanyak 36 orang, usia 12 hingga 13 tahun ada 92 orang, dan usia 15 hingga 16 tahun mencapai 66 orang.

Periode Januari hingga Juni 2016 tercatat sebanyak 150 orang mutasi kependudukan alasan sekolah yang meliputi usia 6 hingga 7 tahun 25 orang, 12 hingga 13 tahun 74 orang dan usia 15 hingga 16 tahun 37 orang.

Ia mengatakan, Disdukcapil Sleman tidak dapat menolak permohonan mutasi kependudukan ini, karena mereka sudah memenuhi syarat administrasi yang diwajibkan.

"Nanti setelah mereka selesai bersekolah di Kota Yogyakarta, ada pula yang mengajukan permohonan balik lagi menjadi penduduk Sleman. Ini sah-sah saja," katanya.

Kepala Seksi Administrasi Kependudukan Disdukcapil Kabupaten Sleman Endang Mulatsih menilai hal ini disebabkan daya tarik sekolah di Kota Yogyakarta lebih kuat.

"Apalagi dengan sistem kuota yang diterapkan membuat masyarakat Sleman berani mengambil tindakan mutasi kependudukan. Ini bisa menjadi masukan buat dinas pendidikan di Sleman," katanya.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Sleman Arif Haryono mengatakan, ketentuan kuota tidak hanya terjadi di Kota Yogyakarta, tetapi juga di Kabupaten Sleman yakni 20 persen.

"Kualitas sekolah-sekolah di Sleman sebenarnya tidak kalah menarik dengan Kota Yogyakarta. Saat ini ada 17 SMK dan delapan SMA negeri di Sleman telah standar ISO. Hal ini secara teknis kualitas, manajemen, dan sarana pendidikan sudah diakui," katanya.***4***

(V001)

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024