Dishubkominfo Kulon Progo petakan titik-titik rawan kecelakaan

id kulon progo

Dishubkominfo Kulon Progo petakan titik-titik rawan kecelakaan

Kabupaten Kulon Progo (Foto Istimewa)

Kulon Progo (Antara Jogja) - Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, telah memetakan titik-titik rawan kecelakaan dan rawan kemacetan selama arus mudik dan arus balik Lebaran 2016.

Kepala Bidang Pengendalian dan Operasional Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kulon Progo Sigit Purnomo di Kulon Progo, Senin, mengatakan berdasarkan hasil pemetaan, untuk titik rawan kecelakaan di Kulon Progo di jalur utama mudik mulai dari barat yakni di Jembatan Seling.

Kemudian depan kecamatan Temon (potensi pasar tumpah), Simpang Tiga Demen (pintu masuk ke pantai Glagah), Simpang Tiga Dalangan (devider pendek dan penerangan kurang).?

"Dalangan ini rawan sekali, kecelakaan biasanya dipicu pengemudi yang ngantuk adri arah barat. Titik itu sudah dipasang devider dan rambu bahkan drum di tengah median jalan, namun justru sering ditabrak," kata Sigit.

Titik rawan laka berikutnya yakni simpang Tambak dan Triharjo, SPBU Ngramang, Jalan sekitar SMPN 2 Pengasih, Lapangan Sukoreno, Tikungan SPBE, dan simpang tiga Ngeseng Sentolo.

Selanjutnya, titik rawan kecelakaan di JJLS Daendels ada di depan Balai Desa Karangwuni karena jalan lurus kedaraan kencang. Kemudian Leter S di Desa Garongan, Kecamatan Panjatan (sering kendaraan lurus masuk pekarangan). Kemudin simpang empat Boro, simpang tiga Kalibuntung, Kranggan, Galur.

"Kami sudah mengusulkan untuk penambahan pita penggaduh atau garis kejut. Sehingga dari barat jalan lurus biasanya pengemudi ngantuk, kalau ada pita penggaduh atau garis kejut bisa membuat pengemudi terjaga lebih waspada," kata dia.

Simpul kemacetan di Kulon Progo diantaranya di simpang tiga Demen (Temon). Simpang tiga Toyan, SPBU Wates sampai tiga Terminal Wates, simpang lima Karang Nongko (Wates), simpang tiga Kenteng, dan Ngeseng (Sentolo).

"Simpang tiga Ngeseng tahun lalu paling rumit, kendaraan mengular sampai jalur utama mudik saat pintu kereta di tutup. Kondisi itu baru teratasi dengan pemasangan water barrier," katanya.

Rest area juga akan disiapka mulai H-7 hingga H+7 diantaranya di perbatasan Provinsi Jetang-DIY atau Purworejo-Kulonprogo, kemudian di jembatan timbang, masjid Agung Wates,? dan Pasar Sentolo Baru.

Kasat Lantas Polres Kulon Progo AKP Imam Bukhori mengatakan titik rawan laka di wilayah Kulonprogo ada di Kecamatan Temon dan Sentolo. Di Temon ada beberapa titik dan yang paling rawan di jalur lurus Siluwok.

"Penyebabnya jalan lurus dan sedikit bergelomban dan ada dua jembatan yang harus diperhatikan pengemudi," katanya.

Menurut dia, penyabab lain tingginya kecelakaan di jalur tersebut dikarenakan penerangan jalan umum (PJU) di jalur lurus ini juga masih kurang. Kondisi itu masih ditambah banyaknya jalan masuk ke perkampungan, yang dikhawatirkan banyak pengemudi sepeda motor yang keluar-masuk jalur utama mudik lebaran tanpa melihat kanan kiri.

"Selanjutnya, di Sentolo juga sama sering terjadi kecelakaan. Untuk mengatisipasi dan mengamankan arus mudik, pengurai kemacetan tidak akan merubah trafic light seperti di kota-kota besar," kata Imam.
KR-STR