Angkasa Pura siapkan Rp3 triliun bandara DIY

id hasto wardoyo

Angkasa Pura siapkan Rp3 triliun bandara DIY

Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo (Foto ANTARA/Mamiek)

Kulon Progo, (Antara Jogja) - PT Angkasa Pura menyiapkan anggaran untuk pembebasan lahan calon lokasi bandara di Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, sebesar Rp3 triliun.

Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo di Kulon Progo, Rabu, mengatakan tim penilai selesai melaksanakan tugas tahap I pada 14 Juni 2016, maka diperkirakan pada pertengahan Juli atau akhir Juli sudah final dan awal Agustus bisa dilakukan pembayaran.

"Kami optimistis pembangunan bandara juga sudah didukung oleh tersedianya anggaran dari PT Angkasa Pura di antaranya dana untuk akuisisi lahan sebesar Rp3 triliun dan untuk setting-up sebesar Rp8 triliun," kata Hasto.

Hasto mengakui rencana pembangunan Bandara NYIA di Kulon Progo mengalami berbagai hambatan di lapangan, namun tidak diragukan lagi pembangunan nandara pasti jadi.

Ia memperkirakan akhir 2019 atau awal 2020 sudah bisa beroperasi. Dirinya selalu berkoordinasi dengan gubernur dan pihak terkait secara intensif supaya percepatan pembangunan bandara bisa terlaksana.

"Begitu keluar harga ganti rugi sekitar pertengahan Juni nanti, kami akan menghadap presiden lagi," kata Hasto.

Project Manager Persiapan Pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta Sujiastono mengatakan pembangunan bandara sudah pasti jadi. Hal ini sangat beralasan karena sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 12 pembebasan lahan pasti selesai.

Disamping itu, menurut Sujiastono, dalam pembangunan bandara yang perlu dipersiapkan adalah perubahan dari sektor pertanian menjadi sektor industri.

"Hal ini sudah disediakan lahan seluas 600 hektare," kata Sujiastono.

Anggota Tim Percepatan Pembangunan Destinasi Pariwisata Prioritas Rino Wicaksono mengatakan Bandara Kulon Progo seyogyanya langsung menjadi bandara modern yang mampu bersaing dengan bandara di Bali untuk ukuran dalam negeri dan untuk level dunia paling tidak harus mampu bersaing dengan Bandara Sania Cina dan Bandara Indira Gandhi di India.

"Bagaimana Bandara di Kulon Progo bisa sebagai Bandara Amenitas artinya di dalamnya sudah ada bioskop, hotel, salon dan sebagainya yang mampu mendukung kelengkapan bandara. Selain itu juga bisa sebagai Bandara Attraction yang artinya pengunjung bisa menikmati atraksi yang ditampilkan di bandara," kata Rino.

Rino menambahkan untuk mewujudkan bandara modern tersebut juga harus diperhatikan panjang jalur runway.

"Kalau runway cuma satu dengan panjang 3,5 km itu masih kurang," kata Rino. Menurutnya, Bandara di Kulon Progo akan mampu menampung 27,5 juta orang pertahun dengan syarat Pemda dan unsur terkait harus mendukung segala sarana dan prasarananya.***1***

(KR-STR)

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024