Puluhan kapal nelayan Baron rusak diterjang gelombang

id kapal rusak

Puluhan kapal nelayan Baron rusak diterjang gelombang

Gelombang besar menghantam puluhan lapak dan gazebo di kawasan pantai selatan Kabupaten Gunung Kidul. (Dok istimewa)

Gunung Kidul  (Antara Jogja) - Puluhan kapal nelayan dan lapak pedagang di kawasan Pantai Baron, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, rusak parah akibat diterjang gelombang tinggi di pantai selatan.

Koordinator SAR Linmas II Pantai Baron Marjono di Gunung Kidul, Selasa, mengatakan ketinggian ombak mencapai 14 feet atau sekitar 3,5 - 4 meter sejak Senin (23/5) malam sekitar 20.00 WIB.

"Kami sudah mendapatkan informasi sejak minggu siang, dan sudah mengimbau kepada nelayan untuk waspada. Puncaknya pada Senin malam," kata Marjono.

Ia mengatakah akibat angin kencang dan gelombang tinggi sejumlah kapal milik nelayan mengalami kerusakan. Sehingga sebagian besar nelayan dan SAR menyelamatkan kapal yang biasa terparkir di pinggir Pantai Baron.

"Sejak Senin malam, nelayan mulai menyelamatkan kapal untuk dievakuasi ke lokasi yang lebih aman," katanya.

Marjono mengatakan pihaknya mengimbau kepada nelayan untuk tidak melakukan aktivitas terlebih dahulu.

"Kami mengimbau kepada nelayan untuk tidak beraktivitas terlebih dahulu karena ombak tinggi," ucapnya.

Sementara itu, Sekretaris SAR Linmas Korwil 2 Pantai Baron Surisdiyanto menjelaskan sampai 14.30 WIB data kerusakan Pantai Baron yakni sembilan kapal rusak berat, 30 kapal rusak ringan, dua karung jaring atau alat tangkap terbawa arus ke laut, empat tenda lapak pedagang rusak berat. Di Pantai Sepanjang ada lima gasebo ambruk, tiga lapak terbawa arus.

Di Pantai Drini, enam gasebo roboh, dua lapak terbawa arus, satu warung makan, isinya terbawa arus milik Sapon.

Selanjutnya, Pantai Sadranan ada lima lapak rusak ringan. Pantai Somandeng satu gasebo roboh terbawa arus, satu dinding warung roboh, 30 lapak rusak ringan. Di Pantai Ngandong, tiga gasebo ambruk dan dua lapak terbawa arus.

Ia mengatakan dari informasi yang diterimanya, ombak tinggi masih terjadi hingga akhir pekan depan. Pihaknya pun sudah mengimbau kepada nelayan dan wisatawan untuk waspada.

"Tapi siang tadi sudah mulai surut," imbuhnya.

Salah seorang nelayan Sukro mengatakan pihaknya harus menanggung kerugian kapal rusak akibat kejadian ini. Sebab, akibat kejadian ini dirinya tidak bisa melaut.

"Tadi sudah mengevakuasi kapal agar tidak terbawa arus," katanya.

(KR-STR)