Bantul (Antara Jogja) - Sebagian petani bawang merah di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memasang perangkap kupu-kupu di sekitar lahan pertanian mereka untuk mengantisipasi munculnya ulat yang bisa menyerang tanaman pangan tersebut.
"Untuk mengantisipasi munculnya ulat selain melakukan penyemprotan dengan insektisida, kami juga memasang perangkap yang didesain khusus untuk menangkap kupu jantan," kata pengurus kelompok tani bawang merah Sri Makmur Desa Srigading Suroto di Bantul, Sabtu.
Menurut dia, perangkap kupu berupa toples plastik yang dimodifikasi dan dilengkapi dengan hormon `feromon` ini berfungsi menangkap kupu-kupu jantan dengan harapan tidak membuahi kupu-kupu betina sehingga dapat mencegah munculnya ulat atau musuh bawang merah.
Ia mengatakan perangkap kupu ini sangat diperlukan guna mengantisipasi serangan ulat pada bawang merah, sebab hama tersebut biasa muncul saat musim tanam (MT) bawang merah pada Mei-Juni dan menyerah tanaman umur 25 sampai 30 hari, karena banyak kupu-kupu yang bertelur.
"Saat ini di sebagian bulak tanaman bawang sudah mulai dipasang perangkap kupu-kupu ini, teknologi ini merupakan pengembangan dari Balai Pengkajian dan Teknologi Pertanian (BPTP) Yogyakarta. Dan sudah ada sosialisasi ke petani wilayah Srigading," katanya.
Suroto mengatakan, perangkap kupu-kupu jantan di kelompoknya sudah dicoba sebagian petani dalam dua musim tanam bawang merah, dan hasilnya signifikan menekan kemunculan ulat, meski diakui ada sebagian yang terserang ulat karena belum menerapkan cara ini.
"Kami harapkan petani bisa memasang perangkap ini di sekitar lahan masing-masing, setiap jangkauan seribu meter bisa dipasang tiga perangkap, namun diharapkan satu hamparan masing-masing satu, biar lebih efektif," katanya.
Apalagi menurut dia, sejumlah kelompok tani di Kecamatan Sanden pernah mendapatkan pelatihan dari BPTP Yogyakarta beberapa waktu lalu, yang salah satu narasumber dari lembaga tersebut memperkenalkan sistem kerja alat yang dapat menangkap kupu-kupu jantan itu.
"Banyak petani yang tertarik dan sudah memasang alat ini, bahkan di kelompok tani sudah banyak yang membuat proposal untuk memesan hormon feromon ke BPTP Yogyakarta," kata Suroto.
(KR-HRI)
Berita Lainnya
Bantul sebut ketersediaan bawang merah aman
Jumat, 15 Maret 2024 1:59 Wib
Bantul menggerakkan petani tanam bawang merah tidak serentak
Jumat, 12 Januari 2024 17:07 Wib
Capres Ganjar-Mahfud kunjungi petani bawang, nelayan, dan ponpes
Rabu, 10 Januari 2024 10:10 Wib
Kementan meresmikan nursery bawang merah dan cabai di Sleman
Kamis, 23 November 2023 19:58 Wib
Pemkab Kulon Progo diminta membuat lahan pengembangan benih bawang merah
Senin, 13 November 2023 13:17 Wib
KWT Semin Gunungkidul panen raya bawang merah
Kamis, 9 November 2023 20:10 Wib
Potensi abu terbang dikaji BRIN untuk komoditas bawang merah
Selasa, 31 Oktober 2023 6:59 Wib
Indonesia relomendasi impor 1,1 juta ton bawang putih
Minggu, 15 Oktober 2023 14:44 Wib