UGM akan buka sekolah vokasi Kulon Progo

id vokasi

UGM akan buka sekolah vokasi Kulon Progo

Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta (Foto lcdc.law.ugm.ac.id)

Jogja (Antara) - Universitas Gadjah Mada akan membuka sekolah Vokasi Unit II yang dipersiapkan sebagai wahana pengintegrasian dunia pendidikan dan dunia industri di Kabupaten Kulon Progo pada 2019.

"Setelah ada dukungan dari Gubernur DIY dan Bupati Kulon Progo, sekarang masih menunggu persetujuan Kementerian Keuangan. Kami menargetkan 2019 sudah beroperasi," kata Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Dwikorita Karnawati di Yogyakarta, Senin.

Menurut dia, untuk tahun ini UGM masih melakukan studi kelayakan, serta penyusunan Detail Engineering Design (DED) sebagai tahap awal pendirian Sekolah Vokasi yang rencananya akan berlokasi di Kota wates tersebut.

Sekolah vokasi unit II tersebut, menurut Dwikorita, akan berfokus mendukung pengembangan kawasan "Teaching Industry" yang akan memadukan antara proses pendidikan dan kegiatan produksi secara langsung. Mahasiswa yang telah mendapatkan pembelajaran bisa langsung dilibatkan dalam proses produksi.

"Di sana nanti mahasiswanya bisa langsung belajar di pabrik dan skillnya bisa langsung terlatih untuk memproduksi produk jadi," kata dia.

Dengan keberadaan sekolah vokasi tersebut, menurut dia, akan efektif membantu mengentaskan tingkat kemiskinan di Kulon Progo, sebab akan membantu menyerap tenaga kerja di Kulon Progo.

Hal tersebut, menurut dia, sesuai dengan misi UGM sebagai kampus riset yang mempertimbangkan pengembangan jurusan dengan menyesuaikan kebutuhan dan sumber daya lokal.

"Kami berharap setelah sekolah vokasi berdiri tidak ada lagi pemuda produktif asli Kulon Progo yang memilih merantau ke daerah lain," kata dia.

Menurut dia, teaching industri dengan melibatkan mahasiswa sekolah vokasi tersebut akan memproduksi masal beragam hasil-hasil riset UGM seperti alat kesehatan, alat deteksi bencana, robot pembantu aktivitas manusia serta produk aplikatif lainnya.

Selain memproduksi alat untuk membantu aktivitas manusia, menurut dia, juga akan memproduksi berbagai produk pertanian yang bersumber dari bahan baku atau sumber daya lokal dengan melibatkan UMKM di Kulon Progo.

"Misalnya, akan mengembangkan produk gula semut serta cokelat yang telah dikembangkan UMKM setempat agar memiliki nilai jual lebih tinggi dan berdaya saing ekspor," kata dia.

(L007)