Bantul, (Antara Jogja) - Dinas Pendidikan Menengah dan Nonformal Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat lima siswa tidak mengikuti Ujian Nasional jenjang sekolah menengah atas dan sederajat di daerah ini selama dua hari pertama pelaksanaan ujian.
"Siswa yang tidak mengikuti ujian pada hari ini (5/4) masih sama dengan yang kemarin (4/4), yaitu lima siswa, mereka tidak masuk karena sakit," kata Kepala Bidang (Kabid) Bina Program Dinas Pendidikan Menengah dan Nonformal (Dikmenof) Bantul, Agus Sriyana di Bantul, Selasa.
Pihaknya tidak merinci identitas lima siswa yang tidak bisa mengikuti UN selama dua hari itu, namun mereka berasal dari SMA Pangudiluhur, Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Wonokoromo, SMK Muhammadiyah 2 Bantul, SMA Negeri 1 Bantul, dan SMK SPP Buanakarya Bantul.
Sementara informasi yang dihimpun dinas, tiga siswa di antaranya mengalami sakit demam berdarah dengue, sementara ada pula siswa yang mengalami kecelakaan sehingga tidak memungkinkan untuk mengikuti ujian.
Agus mengatakan siswa yang mengalami sakit sesuai prosedur bisa saja mengerjakan UN berbasis kertas di rumah sakit jika kondisi siswa memungkinkan dan sudah dipersiapkan sebelumnya, namun untuk UN berbasis komputer tidak dapat dilakukan karena faktor server jaringan.
"Sebenarnya boleh mengerjakan UN di rumah sakit jika kondisi memungkinkan dan pengajuannya tidak mendadak, biasanya mereka sudah terdeteksi sejak jauh-jauh hari, sehingga bisa dipersiapkan, tetapi kalau yang ini (lima siswa) tidak memungkinkan," katanya.
Meski demikian, kata dia, lima siswa yang tidak mengikuti UN tersebut tetap berkesempatan mengikuti UN secara susulan, yang mana ujian susulan jenjang SMK/MA dijadwalkan pada 11 sampai 14 April 2016, sedangkan ujian susulan jenjang SMA mulai 18 sampai 20 April 2016.
Ia mengatakan, dari semua siswa tersebut, ada satu siswa yang akan mengikuti UN susulan berbasis komputer yakni siswa SMK Muhammadiyah 2 Bantul, sementara keempat siswa lainnya, sekolah masih melaksanakan UN berbasis kertas.
"Untuk tempat pelaksanaan UN susulan nanti belum tahu, karena melihat jumlah siswanya. Namun kemungkinan bisa dipusatkan di sekolah kelompok kerja (Pokja) masing-masing," katanya.
Menurut dia, jumlah peserta UN SMA/SMK/MA di Bantul pada 2016 sebanyak 10.216 siswa yang terdiri atas 4.923 siswa SMK, 4.125 siswa SMA dan siswa 1.168 MA. Adapun sekolah yang menyelenggarakan UN berbasis kertas 81 sekolah, sedangkan penyelenggara UN berbasis komputer berjumlah 26 sekolah.
(T.KR-HRI)
Berita Lainnya
Merosot, siswa Kurikulum Merdeka diterima SNBP
Jumat, 19 April 2024 9:59 Wib
Metode gasing menciptakan hubungan erat guru-siswa di Indonesia
Minggu, 7 April 2024 12:18 Wib
Perubahan jadwal OSN 2024 diumumkan, Genza Education beri dukungan penuh untuk siswa di seluruh Indonesia
Kamis, 4 April 2024 13:32 Wib
Pelajar miskin wajib diterima PPDB 2024
Rabu, 3 April 2024 2:07 Wib
40.164 sekolah di Indonesia miliki pelajar berkebutuhan khusus
Senin, 1 April 2024 18:56 Wib
Pelajar Sekolah Cikal rebut tiga medali emas di "Moose Game" 2024
Senin, 1 April 2024 11:29 Wib
Universitas harus memberi afirmasi siswa disabilitas di Indonesia
Sabtu, 30 Maret 2024 6:30 Wib
SNBP PTN 2024 belum afirmasi pelajar disabilitas Indonesia
Jumat, 29 Maret 2024 4:15 Wib