Cangkringan jajaki peluang wisata perah susu

id Wisata perah susu

Cangkringan jajaki peluang wisata perah susu

ilustrasi peternak memerah susu sapi miliknya (Foto ANTARA)

Sleman (Antara Jogja) - Peternak sapi perah di lereng Gunung Merapi, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta akan didorong untuk dapat membuka peluang wisata, seperti wisata edukasi memerah susu.

"Penjajakan peluang wisata alternatif ini agar bisa memaksimalkan pendapatan peternak sapi perah, baik dari hasil penjualan susu maupun wisatawannya," kata Camat Cangkringan, Edy Sriharmanto, di Sleman, Kamis.

Menurut dia, wisata memerah susu sapi saat ini masih banyak yang berdiri sendiri-sendiri. Paling banyak di daerah Glagahharjo, mereka yang sudah membentuk kelompok.

"Kami ke depan ingin membenahi potensi wisata ini. Salah satunya dengan mengajak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sleman setempat agar ada arahan. Saat ini baru mau koordinasi," katanya.

Ia mengatakan, wisata alternatif memerah sapi ini cukup menarik. Wisatawan yang datang ke lereng Merapi tak hanya menikmati keindahan alamnya.

"Nantinya wisatawan juga dapat merasakan budaya atau aktivitas yang dilakukan warganya selain bertani," katanya.

Edy mengatakan, wisatawan juga bisa ikut memerah sapi untuk diambil susunya, atau juga bisa nantinya langsung menikmati kemurnian susu hasil peternak.

"Pendapatan peternak bisa maksimal. Kalau ada wisatawan yang tertarik, kami siap menyediakan peternaknya," katanya.

Warga di lereng Gunung Merapi memang selama ini dikenal sebagai peternak sapi perah. Populasi dari sapinya, memang sempat menurun akibat bencana erupsi besar pada 2010.

"Sebenarnya peternak siap jika membuka wisata itu, tapi masih perlu pendampingan," kata Kepala Bidang Peternakan, Dinas Pertanian Perikanan dan Kehutanan (DPPK) Kabupaten Sleman Suwandi Azis.

Menurut dia, pendampingan tersebut, di antaranya dari segi pemasarannya. Kemudian, suasananya agar lebih nyaman untuk wisatawan bagaimana.

"Belum bisa ditargetkan kapan bisa dilakukan. Tapi memang harus ada pendampingan dari Dinas Pariwisata," katanya.

(V001)
Pewarta :
Editor: Mamiek
COPYRIGHT © ANTARA 2024