Yogyakarta, (Antara jOGJA) - Pemerintah Kota Yogyakarta menjajaki peralihan penggunaan bahan pembersih konvensional ke bahan pembersih kimia ramah lingkungan untuk menjaga kondisi lingkungan tetap lestari.
"Bahan pembersih dipakai hampir setiap hari oleh seluruh instansi di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta. Oleh karena itu akan lebih baik jika bahan-bahan pembersih yang digunakan adalah bahan yang ramah lingkungan," kata Kepala Bagian Umum Pemerintah Kota Yogyakarta Hari Wahyudi di Yogyakarta, Rabu.
Menurut dia, banyak instansi di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta yang bekerja sama dengan perusahaan jasa "cleaning service" untuk membersihkan lingkungan kantor dan biasanya perusahaan tersebut sudah menyediakan bahan pembersih yang dibutuhkan.
Proses penjajakan penggunaan bahan pembersih ramah lingkungan dilakukan dengan menggelar simulasi pembersihan yang melibatkan sejumlah instansi terkait.
Selain untuk membersihkan lantai dan toilet, bahan pembersih ramah lingkungan tersebut juga tersedia untuk pembersih kendaraan bermotor.
Kendaraan bermotor, seperti mobil dinas operasional biasanya dicuci dengan cara konvensional sehingga membutuhkan setidaknya 500 liter air. "Namun, dengan metode `dry clean` hanya dibutuhkan sekitar satu liter air. Tentunya, hal ini akan lebih baik untuk lingkungan," katanya.
Hari menambahkan, simulasi juga akan dilakukan di kawasan Malioboro karena selama ini masih kerap tercium bau tidak sedap di kawasan tersebut seperti bau pesing.
"Kami akan tes untuk menghilangkan bau pesing. Jika berhasil, maka instansi yang memiliki kewenangan di Malioboro bisa menindaklanjutinya," katanya.
Hari menambahkan, selain harus memenuhi syarat ramah lingkungan, bahan-bahan pembersih tersebut juga harus memenuhi unsur kesehatan bagi penggunanya. "Banyak bahan-bahan pembersih yang beredar di pasaran justru menimbulkan iritasi bagi penggunanya. Masalah kesehatan juga harus diperhatikan selain kelestarian lingkungan," katanya.
Namun demikian, lanjut Hari, keputusan penggunaan bahan pembersih ramah lingkungan itu tetap berada di instansi masing-masing. "Kami hanya memberikan pertimbangan," katanya. ***4***
(E013)
Berita Lainnya
BRIN: Sastra hijau wujud keberpihakan penulis terhadap lingkungan
Jumat, 22 Maret 2024 8:10 Wib
Pengembangan desa wisata di Indonesia harus lestarikan lingkungan
Senin, 18 Maret 2024 11:33 Wib
LSM MCC lestarikan lingkungan via edukasi kesenian
Senin, 18 Maret 2024 5:06 Wib
Sekolah Adiwiyata edukasi peduli lingkungan
Minggu, 17 Maret 2024 7:23 Wib
Tak rusak lingkungan, InJourney bangun pariwisata ramah lingkungan di Danau Toba
Sabtu, 2 Maret 2024 13:37 Wib
Operasi pemulihan lingkungan pascabanjir di Demak-Kudus, Jateng hingga Maret 2024
Selasa, 27 Februari 2024 7:29 Wib
Konser Ed Sheeran harus perhatikan keamanan-kenyamanan fans
Senin, 26 Februari 2024 20:24 Wib
Guru harus perhatikan tindakan perundungan, pinta psikolog
Rabu, 21 Februari 2024 5:02 Wib