Kunjungan pasien DBD ke RS Bantul melonjak

id pasien dbd

Kunjungan pasien DBD ke RS Bantul melonjak

Ilustrasi, pasien DBD dirawat di rumah sakit. (Foto Antara/ Victorianus Sat Pranyoto)

Bantul, (Antara Jogja) - Kunjungan pasien penderita demam berdarah dengue ke Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, selama musim hujan ini melonjak signifikan dibanding bulan-bulan sebelumnya.

"Kalau dibanding kondisi normal, kunjungan pasien demam berdarah ke rumah sakit ini naiknya hingga dua kali lipat dari bulan-bulan sebelumnya," kata Manajer Citra RS PKU Muhammadiyah Bantul, Budi Santosa di Bantul, Jumat.

Menurut dia, berdasarkan data yang dihimpun RS PKU Muhammadiyah Bantul, jumlah pasien DBD yang dilayani rumah sakit sepanjang Januasi 2016 sebanyak 68 orang dengan rincian pasien rawat inap 27 orang, kemudian pasien rawat jalan berjumlah 41 orang.

Sementara itu, kata dia, jumlah kunjungan pasien penderita DBD ke RS PKU Muhammadiyah selama Februari 2016 pihaknya belum melakukan penghitungan, namun pasien yang menjalani rawat inap hingga Jumat (5/2) berjumlah 12 orang.

"Untuk akumulasi dari tanggal 1 sampai 5 Februari kami belum ada datanya, namun per hari ini yang mondok (rawat inap) ada 12 pasien, terdiri anak-anak tujuh pasien, dewasa lima pasien," kata Budi.

Ia mengatakan, meski mengalami lonjakan kunjungan pasien penderita DBD, namun menurutnya tidak ada pasien yang meninggal dunia saat menjalani perawatan medis di rumah sakit ini, sebab pihaknya sudah mempersiapkan penanganan yang maksimal.

"Kami sudah persiapkan penanganan terhadap pasien DBD menghadapi kemungkinan naiknya pasien penderita ini, sehingga tidak ada yang meninggal sampai dengan saat ini," katanya.

Sementara itu, ia mengatakan, lonjakan pasien DBD tersebut disebabkan beberapa faktor, di antaranya cuaca yang bertepatan dengan musim hujan yang memicu perkembangbiakan nyamuk aedes aegipty, sebagai sumber penyakit itu.

"Faktor iklim, bulan ini kan sudah masuk di musim hujan, sehingga nyamuk mudah berkembang biak, karena banyak kubangan air dan genangan air. Dan saya kira di beberapa rumah sakit juga menunjukkan yang sama," katanya.***4***Budi Suyanto

(KR-HRI)

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024