Yogyakarta, (Antara Jogja) - USAID Prioritas melatih empat sekolah mitra dan sekolah laboratorium Universitas Negeri Yogyakarta dalam pembelajaran berbasis proyek di lingkungan nyata untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
"Pendekatan berbasis proyek yang dimaksud adalah sesuai dengan dunia dan lingkungan siswa," kata salah seorang fasilitator pelatihan pembelajaran berbasis proyek di lingkungan nyata Sabar Nurohman di Yogyakarta, Senin.
Menurut dia, kegiatan itu dilakukan untuk menguatkan berbagai materi yang diberikan dalam sehari-hari. Dengan cara melaksanakan proyek mereka akan mengkompilasi berbagai kemampuan yang diasah dalam pembelajaran.
"Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan melatih guru lima mata pelajaran yakni IPA, IPS, Matematika, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris, yang disusun dalam sebuah modul praktik yang baik bagian III," katanya.
Ia mengatakan produk tersebut akan beragam dan variatif. Selain itu, siswa juga akan belajar dengan pendekatan dalam kehidupan sehari-hari.
Misalnya, guru matematika langsung melakukan kegiatan nyata sehingga siswa mampu menghitung luas taman dan menghitung jumlah pohon dalam luas tertentu dengan berbagai bentuk.
Pelajaran IPA dengan melihat pencemaran air dan dampaknya pada ikan dalam percobaan. Bahasa Inggris, IPS, dan Bahasa Indonesia membuat komik, poster, dan tulisan biografi serta beragam produk lain.
"Semuanya kami dekatkan dengan lingkungan kehidupan siswa," kata Sabar yang juga dosen Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).
Menurut dia, setelah diberikan pelatihan, guru akan mengajar siswa dengan banyak produk pembelajaran.
"Beberapa materi yang disampaikan dan dikuatkan dalam pelatihan yakni penilaian autentik, matematika dalam kehidupan, keterampilan informasi, membaca ekstensif, praktik mengajar, portofolio, monitoring dan evaluasi," katanya.
Spesialis Pengembangan Universitas Afifuddin mengatakan kemampuan melaksanakan sebuah proyek berbasis lingkungan akan membantu mereka untuk mampu mengaitkan berbagai materi pembelajaran dengan lingkungan dalam pembelajaran di mana mereka tinggal.
Mereka juga akan menjadi kreatif dan memiliki produk jelas dengan materi utama dalam pembelajaran. Banyak siswa yang mampu membuat tulisan yang panjang dari berbagai materi.
Dengan demikian, mereka bukan hanya mampu membuat sebuah produk dan penghitungan nyata, tetapi juga mampu membuat dan merangkai tulisan dengan kata-kata mereka sendiri.
"Pelatihan modul III itu memberikan inspirasi kepada guru, bahwa bila siswa diberikan tugas yang jelas dan diberikan bantuan yang memadai, maka siswa akan dapat menghasilkan karya tulis yang baik, panjang, dan terstruktur," katanya.
Humas USAID Prioritas Anang AR mengatakan pelatihan tersebut diberikan kepada 60 guru dari SMP Negeri 5 Sleman, SMP Negeri 1 Yogyakarta, SMP Negeri 2 Depok, dan SMP Negeri 3 Sewon.
"Mereka telah bermitra dengan UNY yang telah bekerja sama pula dengan USAID Prioritas untuk mengembangkan berbagai pembelajaran aktif dan menajemen berbasis sekolah sejak 2013," katanya.
(U.B015)
Berita Lainnya
Bupati Sleman tegaskan pembangunan pertanian menjadi prioritas utama
Rabu, 24 April 2024 15:29 Wib
Penyuluh agama wajib sukseskan empat program prioritas pemerintah
Sabtu, 20 April 2024 21:20 Wib
Prabowo-Menhan Malaysia: Jadi prioritas, stabilitas kawasan
Jumat, 5 April 2024 6:07 Wib
NasDem: Bukan prioritas dukung maupun oposisi di pemerintahan
Kamis, 21 Maret 2024 6:54 Wib
Pengungsi banjir jadi prioritas penanganan, papar Kapolda Jateng
Minggu, 17 Maret 2024 15:23 Wib
Pemkab Bantul prioritaskan pembangunan akses jalan di 2024
Kamis, 22 Februari 2024 17:46 Wib
Transportasi publik-mobilitas aktif prioritas di IKN
Minggu, 18 Februari 2024 3:55 Wib
Pembiasaan membaca-akses bacaan harus jadi prioritas di Indonesia
Kamis, 8 Februari 2024 6:59 Wib