Yogyakarta, (Antara Jogja) - Pihak MTs Muhammadiyah Karangkajen Yogyakarta dengan warga Perumahan Green House dan warga setempat sepakat islah terhadap permasalahan yang sempat terjadi sembari merumuskan solusi terbaik.
"Sudah ada kesepakatan untuk islah. Nantinya, akan dicari solusi terbaik tanpa merugikan semua pihak," kata Ketua RW 23 Perumahan Green House Wikan Danardono usai mediasi di kompleks Balai Kota Yogyakarta, Senin.
Selain kesepakatan untuk islah, warga perumahan yang sempat membuat laporan ke Polda DIY terkait perusakan pagar perumahan juga sepakat mencabut laporan tersebut.
Pada Senin (11/1), Pemerintah Kota Yogyakarta memfasilitasi pertemuan antara warga Perumahan Green House dengan MTs Muhammadiyah Karangkajen untuk mencari solusi terbaik atas permasalahan yang ada.
Permasalahan muncul karena siswa MTs Muhammadiyah Karangkajen tidak memiliki akses masuk ke gedung sekolah. Salah satu akses masuk sekolah yang paling mudah dijangkau siswa adalah melalui jalan di Perumahan Green House.
Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti pun turun tangan atas masalah tersebut dengan merobohkan tembok perumahan sepanjang tiga meter sehingga siswa bisa masuk sekolah.
Haryadi menyebut, tindakan tersebut merupakan tindakan darurat agar siswa bisa tetap melakukan kegiatan belajar mengajar, namun permasalahan sebenarnya harus tetap dicari solusi terbaiknya dengan musyawarah antara kedua belah pihak.
Ketua Pengurus Daerah Muhammadiyah Yogyakarta Akhid Widi Rahmanto mengatakan hal senada yaitu kesepakatan islah tersebut harus diikuti semangat kebersamaan untuk mencari solusi terbaik.
"Sudah ada islah. Sekarang tinggal menindaklanjutinya untuk mencari solusi terbaik. Warga perumahan tidak dirugikan dan sekolah memiliki akses masuk," katanya.
Sedangkan Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti mengatakan, pertemuan antara pihak sekolah dan warga berlangsung konstruktif dan diharapkan pada pertemuan-pertemuan berikutnya bisa menghasilkan solusi yang baik.
"Masalah yang terjadi sebelumnya sudah harus ditinggalkan. Kini tinggal mencari solusi terbaik tanpa merugikan," katanya.
Pemerintah, lanjut dia, akan memantau perkembangan yang terjadi di lapangan meskipun upaya untuk mencari solusi terbaik sepenuhnya diserahkan kepada warga dengan pihak sekolah.
"Setiap akhir bulan akan terus dievaluasi. Yang pasti, semakin cepat akan semakin baik sehingga tidak berlarut-larut," katanya.
(U.E013)
Berita Lainnya
Idul Fitri 1445 H diperkirakan 10 April 2024
Selasa, 26 Maret 2024 6:15 Wib
Ketum PP Muhammadiyah mengajak masyarakat legawa terima hasil Pemilu 2024
Jumat, 22 Maret 2024 19:41 Wib
Perkuat landasan budaya masyarakat Indonesia, dakwah kultural
Jumat, 22 Maret 2024 8:07 Wib
Haedar meminta presiden terpilih bawa Indonesia progresif dan maju
Kamis, 21 Maret 2024 19:26 Wib
Wapres RI: Masyarakat diminta sikapi perbedaan 1 Ramadhan dengan legawa
Jumat, 8 Maret 2024 6:51 Wib
Masyarakat jangan tarik Muhammaditah dalam konflik politik
Kamis, 7 Maret 2024 5:36 Wib
Muhammadiyah "launching" buku "Jalan Baru Moderasi Beragama"
Selasa, 5 Maret 2024 6:30 Wib
Muhammadiyah gandeng Danone Indonesia tingkatkan kesejahteraan komunitas pemulung di TPA Piyungan
Jumat, 1 Maret 2024 2:14 Wib