Bantul coret anggaran pengadaan mobil dinas 2016

id mobil dinas

Bantul coret anggaran pengadaan mobil dinas 2016

ilustrasi mobil dinas (istimewa)

Bantul, (Antara Jogja) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencoret anggaran pengadaan mobil dinas sebesar Rp14,5 miliar yang sebelumnya dimasukkan dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2016.

"Anggaran pengadaan mobil dinas dicoret baik untuk legislatif maupun eksekutif," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Bantul Riyantono di sela mengikuti rapat pembahasan APBD 2016 di DPRD Bantul, Senin.

Menurut dia, pencoretan anggaran pengadaan mobil dinas tersebut dilakukan untuk merasionalisasi anggaran mengingat setelah dilakukan penghitungan oleh tim anggaran pemerintah daerah (TAPD), anggarannya mengalami defisit di atas 11 persen.

Sesuai ketentuan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri (Mendagri), katanya, pemerintah daerah hanya diperbolehkan mengalami defisit sebesar enam persen dari total APBD tahun tersebut.

"Ini (pencoretan) bagian dari rasionalisasi anggaran, dan kami dengan teman-teman di eksekutif maupun legislatif sepakat bahwa mobil dinas tidak begitu penting," katanya.

Toni sapaan akrab Sekda Bantul ini mengatakan, selain anggaran pengadaan mobil dinas, terdapat sejumlah pos anggaran dalam RAPBD Bantul 2016 yang dirasionalisasi, di antaranya anggaran pekerjaan fisik di Dinas Pekerjaan Umum (PU).

"Rasionalisasi ini dilakukan bersama-sama, sehingga di DPRD sudah oke, TAPD juga oke, rasionalisasi anggaran terbesar ada di PU, sebab kita tahu misalnya untuk pembangunan satu ruas jalan saja mencapai Rp2 miliar," katanya.

Menurut dia, pihaknya mengakui pembahasan rasionalisasi anggaran sebelum APBD Bantul 2016 ditetapkan dalam rapat paripurna yang digelar pada 30 November 2015 malam ini berjalan alot, bahkan hingga sore ini pembahasan bersama TAPD masih berjalan.

"Jadilah (APBD ditetapkan), dinamika dalam pembahasan itu biasa. Namun yang jelas semua sudah sepakat bahwa defisit anggaran sekitar enam persen, yang berarti defisit sekitar Rp130 miliar-Rp140 miliar," katanya.***3***

(KR-HRI)

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024