Pasokan elpiji bersubsidi Bantul dikurangi 2.000 tabung

id elpiji

Pasokan elpiji bersubsidi Bantul dikurangi 2.000 tabung

Elpiji 3kg (Foto antaranews.com)

Bantul (Antara Jogja) - Pasokan elpiji bersubsidi ukuran tiga kilogram dari PT Pertamina untuk Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, selama dua bulan terakhir pada 2015 dikurangi sekitar 2.000 tabung per hari.
"Selama Oktober-November ini ada efisiensi pasokan elpiji tiga kilogram, dalam satu hari pengurangannya hampir 2.000 tabung," kata Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Bantul, Sahadi Suparjo di Bantul, Kamis.
Menurut dia, dalam kondisi normal daerah ini rata-rata mendapat pasokan elpiji dari Pertamina sebanyak 25 ribu tabung per hari, sehingga dengan efisiensi tersebut, maka setiap hari hanya mendapatkan sekitar 23 ribu tabung.
Ia mengatakan, pengurangan pasokan elpiji tiga kilogram di daerahnya itu untuk menghadapi permintaan bahan bakar tersebut pada Desember yang diprediksikan mengalami lonjakan penggunaan elpiji di masyarakat.
"Penggunaan elpiji bersubsidi itu kan kami menghabiskan kuota yang diberikan selema 2015, jadi (efisiensi) ini supaya nanti pada Desember sampai Januari 2016 bisa digelontorkan lebih banyak," katanya.
Sahadi mengatakan, apalagi pada Desember merupakan bulan yang terdapat banyak liburan, misalnya libur Natal dan Tahun Baru, sehingga konsumen elpiji dari kalangan industri kuliner membutuhkan barang bersubsidi lebih banyak.
Ia mengatakan, pengurangan pasokan elpiji tiga kilogram tersebut berlaku untuk seluruh pangkalan elpiji se Bantul yang berjumlah sekitar 700 lokasi, pengurangan pasokan itu jika diakumulasikan mencapai 2.000 tabung per hari.
"Efisiensi elpiji sudah dilakukan mulai Oktober, namun yang paling menonjol pada November ini. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir kalau Desember nanti akan kesulitan elpiji, meskipun ada peningkatan permintaan," katanya.
Ia mengatakan, sebelum memberlakukan efisiensi elpiji ukuran tiga kilogram ini, awalnya pihaknya sempat mengkhawatirkan terjadi kekurangan di masyarakat, namun menurutnya setelah berjalan tidak ada gejolak di masyarakat.
"Dampak efisiensi ini tentu barang menjadi berkurang, namun nyatanya tidak ada kelangkaan, karena stok saat ini mayoritas ada di rumah. Nantinya di Desember nanti harapannya pasokan bisa 26 ribu tabung per hari," katanya. KR-HRI
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024