Sleman (Antara Jogja) - Ancaman bahaya gempa bumi yang terpusat di darat maupun laut sama, kata Kepala Seksi Observasi Stasiun Geofisika Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Yogyakarta Bambang Subagyo.
"Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan daerah yang rawan bencana di antaranya gempa. Gempa ada yang terpusat di laut dan di darat, tetapi keduanya memiliki ancaman bahaya yang sama," katanya di Sleman, Sabtu.
Menurut dia, masyarakat di DIY harus sadar bahwa mereka tinggal di daerah rawan bencana. Gempa darat ada beberapa titik yang ada di Yogyakarta.
"Gempa yang terjadi di DIY pada Jumat (25/9) malam itu aktivitas tektonik terpusat di sebelah barat laut Wonosari, Gunung Kidul. Kedalaman delapan kilometer dengan kekuatan 4,6 skala Richter (SR)," katanya.
Ia mengatakan hal itu bukan karena Gunung Kidul banyak sungai-sungai bawah tanah tetapi memang ada titik-titik potensi aktivitas gempa tektonik.
"Titik aktivitas tektonik tersebut cukup banyak dan kecil-kecil, tetapi yang paling rawan dalam gempa darat itu adalah jalur patahan Sungai Opak-Oya. Kalau patahan Opak-Oya itu sudah jelas," katanya.
Bambang mengimbau masyarakat untuk selalu siap sewaktu-waktu jika terjadi bencana gempa, sebab selama ini belum ada satu pun negara maupun alat yang bisa mendeteksi lebih awal akan ada gempa.
"Potensi terjadinya gempa, tergantung energi yang terkumpul, ketika titiknya sudah tidak kuat menahannya, baru akan dilepaskan dalam bentuk getaran itu," katanya.
Ia mengatakan, dengan mengetahui bagaimana menyikapinya, bencana gempa bumi sebenarnya tidak berbahaya.
"Saat gempa besar pada 2006, yang terjadi di wilayah selatan DIY. Peristiwa tersebut memang mengakibatkan ribuan korban jiwa, terutama dari Kabupaten Bantul. Namun, saat itu juga ada isu Tsunami, Seharusnya, ada orang yang ditolong karena tertimpa bangunan, tapi malah lari karena ada isu tsunami," katanya.
Salah satu cara yang dapat dilakukan ketika menghadapi bencana ini adalah dengan tidak panik. Kemudian, mencari tempat yang lapang. "Yang berbahaya itu kan ketika tertimpa bangunan," katanya.
(U.V001)
Berita Lainnya
Gunung Kidul, DIY, diguncang gempa
Kamis, 28 Maret 2024 19:48 Wib
Patahan besar RMKS membentang Jateng-Jatim dikaji BRIN
Kamis, 28 Maret 2024 19:46 Wib
Perpustakaan Boneka Surabaya menghibur anak-anak korban gempa Bawean, Jatim
Rabu, 27 Maret 2024 5:34 Wib
Warga jangan panik fenomena Bledug Kramesan di Grobogan, Jateng
Rabu, 27 Maret 2024 3:42 Wib
Tuban, Jatim, diguncang gempa susulan
Selasa, 26 Maret 2024 6:24 Wib
Kapal Basarnas kirim bantuan ke Pulau Bawean, Jatim
Senin, 25 Maret 2024 20:58 Wib
Pelajar di Indonesia perlu peroleh pemahaman mitigasi bencana
Senin, 25 Maret 2024 20:56 Wib
Korban gempa Bawean, Jatim, butuh pendampingan psikososial atasi trauma
Senin, 25 Maret 2024 9:26 Wib