Bantul (Antara Jogja) - Kepolisian Sektor Kasihan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, kesulitan mengidentifikasi identitas korban tertabrak dan terseret kereta api yang melintas di wilayah Sumberan, Desa Ngestiharjo, Jumat siang.
Kepala Polsek Kasihan, Kompol Suwandi di Bantul, Jumat, mengatakan, polisi kesulitan identifikasi siapa korban yang tertabrak kereta tersebut karena korban tidak membawa barang, tanda identitas, dan kondisi jenazah yang sudah rusak.
"Kami kebingungannya (dalam identifikasi identitas korban) di situ, apalagi warga sekitar situ sampai sekarang tidak ada yang mengenali," kata Kompol Suwandi saat dikonfirmasi usai kejadian.
Menurut dia, korban yang diketahui berjenis kelamin laki-laki dan diperkirakan paruh baya yang tewas tertabrak kereta api tersebut kondisi jenazah sudah hampir hancur, sebab badan dan kepalanya, serta sejumlah tangan dan kaki juga terpisah-pisah.
Namun demikian, menurutnya, ciri-ciri korban yang tewas karena tertabrak Kereta api Krakatau jurusan Kediri-Jakarta tersebut diperkirakan berusia sekitar 45 tahun, berbadan agak gemuk dan saat kejadian mengenakan baju hitam dan celana putih.
Ia mengatakan, sesuai informasi yang dikumpulkan petugas di lapangan, kecelakaan tersebut terjadi pada Jumat (4/9) sekitar pukul 11.30 WIB di perlintasan rel kereta api tanpa palang pintu di wilayah pedukuhan Sumberan, Desa Ngestiharjo Bantul.
"Ada orang yang menyeberang jalan kaki, tapi tidak melihat kanan kiri, namun datang kereta dari timur ke arah Wates (barat), dan dia tertabrak kemudian terseret hingga sekitar 200 meter," katanya.
Menurut dia, korban terseret kereta api setelah tertabrak hingga ratusan meter dari tempat tertabraknya, dan korban terlepas saat masuk di wilayah Pedukuhan Banyumeneng, Desa Banyuraden, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, DIY.
Ia juga mengatakan, tempat kejadian kecelakaan memang tidak berpalang pintu, namun tidak bisa dilewati untuk menyeberang, sehingga besar kemungkinan korban itu bukan warga sekitar karena tidak ada satu pun warga setempat yang mengenali.
"Itu jalan tikus jalan kecil, sebenarnya sudah berpagar dan tidak boleh lewat," katanya yang menambahkan bahwa jenazah korban tersebut dibawa ke RSUP Sardjito untuk diotopsi.
(T.KR-HRI)
Berita Lainnya
Luhut Pandjaitan bentuk tim KA cepat Jakarta--Surabaya
Senin, 22 April 2024 6:15 Wib
Masih tersedia 93 ribu kursi, tiket arus balik Lebaran hingga 21 April 2024
Kamis, 18 April 2024 6:38 Wib
Puncak arus balik Lebaran 2024, KAI angkut 218 ribu penumpang
Senin, 15 April 2024 18:01 Wib
KAI diskon 20 persen harga tiket
Senin, 15 April 2024 14:03 Wib
Perjalanan KA Yogyakarta-Gambir ditambah untuk arus balik Lebaran 2024
Minggu, 14 April 2024 20:38 Wib
Kereta api wisata sediakan "shower and locker" penumpang Stasiun Gambir
Minggu, 14 April 2024 20:26 Wib
34.576 pemudik KA berangkat dari Jakarta H+4 Lebaran 2024
Minggu, 14 April 2024 14:09 Wib
3,1 juta tiket KA terjual saat angkutan Lebaran 2024
Sabtu, 13 April 2024 21:59 Wib