Jogja (Antara Jogja) - Asosiasi Perajin dan Pengusaha Mataraman Yogyakarta meminta pemerintah daerah setempat meningkatkan promosi kerajinan aluminium di pasar nasional maupun internasional.
"Kami berharap bisa dibantu mempromosikan, sebab pemanfaatan aluminium sebagai kerajinan masih sedikit," kata Wakil Ketua Asosiasi Perajin dan Pengusaha Mataraman (Asperam) Pandit Anggoro di Yogyakarta, Minggu.
Menurut Pandit yang juga seorang perajin perak di Kotagede, Yogyakarta, pengembangan kerajinan aluminium merupakan alternatif di saat pemasaran kerajinan perak yang digelutinya mengalami penurunan.
Hal itu, menurut dia, disebabkan kompetitor perajin aluminium di Yogyakarta maupun di daerah lainnya masih sedikit.
"Yang menggunakan aluminium sebagai bahan kerajinan masih sedikit. Sebagian besar masih menggunakan alumiun sebagai bahan baku pembuatan peralatan rumah tangga saja," katanya.
Padahal, kata dia, pembuatan kerajinan serta pernak-pernik souvenir berbahan baku aluminium lebih mudah, dan tidak terlalu rumit dibandingkan dengan menggunakan perak atau tembaga.
Harga bahan baku kerajinan berupa aluminium sekitar Rp18.000 per kilogram (kg), dengan harga jual barang kerajinannya mulai Rp20.000 hingga Rp2.500.000 per buah.
Harga itu jauh lebih rendah dibanding harga bahan baku berupa perak atau "perak acir" yang masih tinggi yaitu Rp9 juta per kg, dengan harga jual produk kerajinannya mulai Rp50.000 hingga puluhan juta per buah.
"Meskipun harganya (kerajinan aluminium) jauh lebih murah, namun pangsa pasarnya cukup bagus, dan mudah, dibandingkan perak dengan harga yang mahal," katanya.
Produk kerajinan dengan bahan baku aluminium di Kotagede, di antaranya miniatur atau replika berbagai kapal, miniatur kereta api, wayang golek, serta berbagai aksesori lainnya. Sebelumnya hanya diproduksi dengan bahan baku berupa perak (silver).
"Untuk itu, perlu mendapat dukungan dari pemerintah, mengingat aluminium dapat menjadi alternatif bagi bisnis kerajinan perak yang saat ini masih lesu," kata Pandit.
(L007)
Berita Lainnya
Polda DIY menyiapkan skema antisipasi kepadatan mudik Lebaran 2024
Kamis, 28 Maret 2024 5:51 Wib
Kemenkumham DIY mengapresiasi Lapas Yogya gagalkan penyelundupan pil koplo
Rabu, 27 Maret 2024 18:03 Wib
Pemkab Bantul membangun gedung fasilitas layanan perpustakaan umum
Rabu, 27 Maret 2024 13:58 Wib
Bikin amplop Lebaran 2024 ala Tira Anisya
Rabu, 27 Maret 2024 5:42 Wib
DPRD DIY mengusulkan Raperda Pedoman Pendanaan Pendidikan
Selasa, 26 Maret 2024 21:53 Wib
Dishub DIY gencarkan 'ramp check" bus wisata di libur Lebaran 2024
Selasa, 26 Maret 2024 14:52 Wib
Sekda DIY mengukuhkan gugus tugas bisnis tegakkan prinsip HAM
Senin, 25 Maret 2024 22:37 Wib
Bawaslu DIY memberi perhatian khusus pilkada 2024 di Sleman
Senin, 25 Maret 2024 12:26 Wib