Bantul harapkan panen padi tidak terganggu tikus

id panen padi

Bantul harapkan panen padi tidak terganggu tikus

Ilustrasi panen padi (istimewa)

Bantul (Antara Jogja) - Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengharapkan panen padi wilayah Sedayu tidak terganggu hama tikus yang dikabarkan menyerang lahan pertanian setempat.

"Belakangan ini hama tikus merebak di areal persawahan Sedayu, namun sejauh ini kondisinya (tanaman) masih bagus, mudah-mudahan tidak ada masalah," kata Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Bantul Partogi Dame Pakpahan di Bantul, Sabtu.

Menurut dia, setidaknya masih ada lahan pertanian padi seluas 14,5 hektare di sebagian wilayah Kecamatan Sedayu atau wilayah perbatasan dengan Moyudan, Kabupaten Sleman, yang belum panen.

Ia mengatakan di areal persawahan wilayah tersebut memang menjadi langganan serangan tikus, karena terdapat rel kereta api yang disinyalir sebagai sarang atau tempat tinggal hewan pengerat tersebut.

"Diperkirakan lahan pertanian seluas 14,5 hektare di Sedayu akan mulai panen pada pertengahan Agustus ini, dengan perkiraan hasil panen oleh petugas penyuluh lapangan (PPL) petani antara enam sampai tujun ton gabah per hektare," katanya.

Partogi mengatakan dalam mengantisipasi serangan tikus di Sedayu, petani setempat selalu melakukan gropyokan atau menangkap tikus bersama-sama dengan cara tradisional serta memasang jebakan tikus di sekitar sawah.

"Sudah ada lima sampai enam perangkap tikus dengan plastik-plastik di pematang sawah, hasilnya ada ribuan tikus yang masuk dalam perangkap itu," kata Partogi.

Ia mengatakan pihaknya sudah mencoba membuat sejumlah rubuha (rumah burung hantu) di lokasi-lokasi sekitar persawahan tersebut untuk memancing predator tikus tersebut serta mencari makanan di kawasan itu.

"Kami sudah mencoba bagaimana menarik burung hantu supaya ada di rubuha-rubuha dan tidak pindah ke tempat lain, kami harap petani juga lebih banyak menambah rubuha-rubuha," katanya.

(KR-HRI)