Sleman, (Antara Jogja) - Balai Pelestarian Cagar Budaya Yogyakarta kembali menemukan batu prasasti kuno di komplek situs Candi Kedulan, Tirtomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman yang sedang dalam proses ekskavasi pada Rabu, 29 Juli 2015.
"Temuan batu prasasti yang diperkirakan dari abad ke sembilan yang ukurannya cukup besar ini merupakan kali ke tiga sejak situs Candi Kedulan ditemukan pada 1992," kata Kepala Seksi Perlindungan Pengembangan dan Pemanfaatan, balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Yogyakarta Wahyu Astuti, Kamis.
Menurut dia, batu prasasti yang ditemukan di dalam tanah dengan kedalaman sekitar tiga meter tersebut memiliki panjang 150 sentimeter dan lebar 50 sentimeter.
"Batu prasasti yang kondisinya terbelah dua tersebut ditemukan saat petugas BPCB Yogyakarta melakukan observasi di situs Candi Kedulan," katanya.
Ia mengatakan, pada bagian batu prasasti yang diperkirakan peninggalan jaman
Jawa Kuno tersebut terdapat transkrip atau tulisan berupa huruf Jawa kuno.
"Tulisan mulai nampak kabur akibat sudah lama tertimbun tanah dan material erupsi Gunung Merapi hingga saat ini belum dapat dibaca tulisan maupun artinya.
Candi kedulan ini sempat dua kali terdampak erupsi Gunung Merapi," katanya.
Wahyu mengatakan, pihaknya akan melakukan kerja sama dengan melibatkan sejumlah penerliti dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta untuk mengetahui
makna tulisan yang terdapat dalam batu prasasti tersebut.
"Temuan prasasti ini merupakan rangkaian temuan yang sangat penting, karena dari prasasti tersebut dapat mengungkap informasi mengenai sejarah Candi Kedulan
serta usia dari candi tersebut," katanya.
Ia mengatakan, temuan prasasti ini merupakan temuan prasasti ketiga di situs
Candi Kedulan sejak ditemukan pada 1992 dan prasasti yang ditemukan kali ini merupakan yang terbesar dari sisi ukurannya, dibanding temuan prasasti sebelumnya.
"Pada 2010 juga ditemukan prasasti dengan ukuran yang lebih kecil. Dari temuan
pada 2010 tersebut ditemukan fakta bahwa di kawasan Candi Kedulan pada jaman dahulu terdapat bangunan berupa bendungan," katanya.*
(V001)
Berita Lainnya
Museum Aceh kaji manuskrip kuno
Selasa, 5 Desember 2023 16:32 Wib
Tiga naskah kuno diusulkan jadi "Memory of The World"
Rabu, 6 September 2023 8:04 Wib
UIN-Wikimedia digitalisasi naskah kuno
Selasa, 18 Juli 2023 6:23 Wib
AS kembalikan dua relik Dinasti Tang kepada China
Sabtu, 13 Mei 2023 6:35 Wib
Tim arkeolog temukan saluran air kuno di kawasan situs Pleret
Selasa, 14 Maret 2023 16:01 Wib
Untuk "uri-uri" budaya, aksara incung dilestarikan
Kamis, 24 November 2022 5:51 Wib
Situs peninggalan Mataram Kuno ditemukan
Kamis, 17 November 2022 0:31 Wib
Sastra Jawa Kuno perlu dilindungi
Sabtu, 12 November 2022 1:25 Wib