Presiden minta perwira dengarkan suara kritis masyarakat

id presiden

Presiden minta perwira dengarkan suara kritis masyarakat

Presiden Joko Widodo Foto Antara/ Victorianus Sat Pranyoto

Semarang (Antara Jogja) - Presiden Joko Widodo meminta perwira remaja TNI dan Polri mendengarkan suara kritis masyarakat dan ke depan mampu membawa perubahan bangsa ke arah yang lebih.

Presiden Jokowi menghadiri upacara Prasetya TNI dan Pelantikan Perwira Polri di Kampus Akademi Kepolisian, Semarang, Kamis.

"Era reformasi telah membawa masyarakat kita menjadi sedemikian kritis dan terbuka. Menghadapi semuanya itu, seorang pemimpin muda harus mampu membawa perubahan di lingkungan tempat bertugas," katanya.

Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi menjadi inspektur upacara pada acara pelantikan dan pengambilan sumpah Perwira Remaja TNI dan Polri.

Dalam arahannya Presiden menyatakan, suara-suara kritis masyarakat harus didengar, untuk perbaikan.

Menurut Kepala Negara, para perwira remaja jangan justru melanggengkan praktik-praktik yang tidak baik dalam organisasi serta tradisi yang tidak tepat harus ditinggalkan.

"Latih anggota, tingkatkan profesionalisme anggota, sehingga Saudara akan menjadi pemimpin yang hebat".

Presiden juga mengingatkan, mereka telah melewati fase pendidikan, pembinaan dan pelatihan untuk bertugas sebagai seorang pemimpin.

Sebagai seorang pemimpin, kata dia, para perwira remaja tidak hanya perlu memiliki modal awal yang harus dimiliki pemimpin yakni kompetensi dan integritas pribadi yang unggul dan tangguh.

Namun harus terdepan dalam memberikan motivasi dan keteladanan yang sangat diperlukan dalam menjawab dan menghadapi tantangan tugas yang semakin berat.

Apalagi menurut dia perkembangan dinamika masyarakat seringkali berubah dengan cepat dan tuntutan masyarakat juga semakin tinggi, dan kekuatan media kian dahsyat.

"Mencermati dan menghadapi tantangan tersebut, para perwira remaja harus segera menyesuaikan diri dengan perkembangan lingkungan strategis, baik pada lingkup nasional, regional maupun global. Harus cepat tanggap dan mampu menyesuaikan diri dengan tuntutan dan harapan masyarakat," katanya.

Presiden menegaskan, sebagai konsekuensi dari bangsa yang majemuk, berbagai permasalahan di bidang pertahanan dan keamanan pun semakin dinamis dan kompleks.

Karena itu, keragaman dan perbedaan tidak boleh menjadi sumber konflik.

Sebaliknya justru harus saling melengkapi atas kekurangan dan kelebihan masing-masing, sehingga mampu menjadi perekat bangsa.

Oleh karena itu Presiden berharap para perwira remaja masing-masing angkatan dan Polri mampu menampilkan diri sebagai contoh perekat bangsa serta melakukan kerjasama yang harmonis dan sinergis, termasuk saling mendukung dalam melaksanakan tugas masing-masing yang semakin kompleks.

"Jangan justru malah terlibat konflik, mempertahankan ego sektoral masing-masing. Kurangi terjadinya gesekan antar anggota di lapangan, lakukan pengawasan yang ketat danbangun hubungan komunikasi yang baik sertapererat rasa kebersamaan dan kekeluargaan antaraanggota TNI dan Polri," kata Presiden.

Ia menambahkan, sebagai putra putri terpilih yang telah digembleng dan dipersiapkan dengan serius dan sungguh-sungguh, para perwira remaja TNI dan Polri harus memiliki semangat untuk berubah, selalu mendekatkan diri dengan rakyat, pantang menyerah dan rela berkorban demi masyarakat, bangsa dan negara.

A050*h016

Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024