Lebaran - pengunjung Museum Keraton Yogyakarta mulai meningkat

Yogyakarta (Antara Jogja) - Jumlah pengunjung Museum Pagelaran dan Siti Hinggil Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat mulai meningkat pada H-4 Lebaran 2015.

"Setelah kunjungan sepi sejak awal bulan puasa, mulai H-4 sudah terlihat ramai lagi," kata Tepas Keprajuritan Wisata Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Julaidi Rusyanto di Yogyakarta, Selasa.

Ia mengatakan, jumlah wisatawan baik domestik maupun mancanegara sejak awal bulan puasa terus mengalami penurunan dengan rata-rata mencapai 200-300 pengunjung per hari.

Sementara pada H-4 Lebaran atau Senin (13/7) jumlahnya mulai meningkat menjadi 750 wisatawan. Jumlah itu diperkirakan terus mengalami peningkatan hingga H+7 Lebaran.

Pengunjung yang datang tersebut bukan hanya berasal dari Pulau Jawa melainkan juga dari luar Jawa yang hampir keseluruhan merupakan kategori keluarga.

Menurut dia, jumlah pengunjung akan mencapai puncaknya pada H+2 Lebaran yang diperkirakan mencapai 7.000 pengunjung.

"Mengacu tahun sebelumnya puncaknya pada hari kedua lebaran dan terus meningkat hingga hari ketujuh, baru setelah itu menurun kembali," kata dia.

Ia mengatakan, pada 18-19 Juli Museum Dalem Keraton, yang merupakan salah satu bagian dari Museum Keraton Ngayogyakarta akan ditutup sementara untuk pelaksanaan acara "gerebek syawal" dan "sungkeman dalem" yang merupakan acara tahunan yang dilaksanakan keraton setiap hari raya Idul Fitri.

"Sementara bagian museum lainnya seperti Siti Hinggil Pagelaran, Taman Sari, serta Kereta Keraton tetap buka," kata dia.

Ia mengatakan, guna menyambut kedatangan wisatawan saat Lebaran, Museum Keraton Yogyakarta hingga saat ini masih melakukan program pengecatan ulang di beberapa ornamen museum.

Hingga saat ini, tiket masuk masih dijual dengan tarif Rp5.000 untuk wisatawan domestik dan Rp7.000 untuk wisatawan mancanegara.

Museum Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat memiliki koleksi antara lain relief mengenai perjuangan Pangeran Mangkubumi,

serta relief tentang perjuangan Sri Sultan Hamengku Buwono.

Selain itu, juga terdapat koleksi foto serta lukisan Sultan terdahulu, kereta, pakaian adat serta peralatan upacara dan tempat penobatan raja.

"Ada juga pemutaran film jumenengan HB X yang selalu diputar mulai pukul 10.00 -12.00 WIB," kata Julaidi. *
(T.L007)