Polres Kulon Progo imbau pemudik waspadai calo

id pemudik waspadai calo

Polres Kulon Progo imbau pemudik waspadai calo

Ilustrasi (Foto Antara)

Kulon Progo (Antara Jogja) - Kepolisian Resor Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengimbau pemudik untuk mewaspadai calo dan pencopet di Terminal Wates saat Lebaran.

Kapolres Kulon Progo AKBP Yuliyanto di Kulon Progo, Minggu, mengatakan banyak pemudik yang turun di terminal yang rawan copet dan calo yang memaksa membeli tiket bus dengan harga mahal.

"Kami imbau pemudik selalu waspada. Kami juga mengimbau kepada petugas Pos Pengamanan (pospam) Terminal Wates selalu berkoordinasi dengan bidang penerangan terminal untuk selalu memberikan imbauan melalui pusat informasi yang berada di terminal," kata Yuliyanto.

Sementara itu, Wakapolres Kulon Progo K ompol Moh Akbar Thamrin mengatakan kasus pencurian dengan pemberatan menyasar toko jejaring, bank, pertokoan, pasar dan ATM. Meski demikian, ia menjamin pemukiman penduduk lebih aman karena Kulon Progo merupakan daerah tujuan pemudik.

"Kami telah memetakan sejumlah titik yang rawan kejahatan pencurian dengan kekerasan dan pencurian dengan pemberatan jelang Lebaran. Dua kecamatan yang dinilai paling rawan yakni Pengasih dan Sentolo. Sedangkan daerah yang aman yakni Brosot, Galur dan Panjatan lebih aman," kata dia.

Menurut Akbar, aksi kejahatan biasanya terjadi pada H-7 lebaran. Selain pertokoan, sejumlah pasar tradisional juga dikhawatirkan menjadi sasaran mengingat saat itu pasar tradisional dipadati pengunjung yang ingin berbelanja kebutuhan Lebaran.

"Kami juga mengimbau kepada pengunjung pasar tradisional mewaspadai copet. Pada tahun-tahun sebelumnya, pasar tradisional rawan kejahatan pencopetan juga gendam, ini harus diperhatikan," kata dia.

Ia mengatakan Polres Kulon Progo akan mengambil sejumlah langkah sebagai upaya antisipasi, yakni dengan menggelar patroli terbuka dan tertutup. Patroli tertutup dilakukan intelijen yang mengawasi titik rawan dengan pakaian preman, sementara patroli terbuka dilakukan dengan menerjunkan personel ke titik rawan untuk melakukan pengawasan secara rutin.

"Nanti akan disatukan dengan operasi ketupat. Kami mengimbau masyarakat dan pemilik toko untuk meningkatkan kewaspadaan," kata dia.

(KR-STR)