Relokasi tambak udang tunggu kesiapan lahan

Bantul (Antara Jogja) - Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menunggu kesiapan lahan translokasi di wilayah Saden untuk merelokasi ratusan petambak udang yang tidak berizin di kawasan pantai selatan.

"Proses pindah (relokasi tambak udang) menunggu sampai lahan translokasi yang disiapkan benar-benar matang agar ke depan tidak ada permasalahan," kata Kepala Bidang Kelautan dan Perikanan Tangkap DKP Bantul, Yuswarseno, di Bantul, Jumat.

Menurut dia, Pemerintah Kabupaten Bantul bersama Pemda DIY sedang melakukan penertiban dan penataan tambak udang pantai selatan. Selain tidak berizin, lokasinya bukan berada di lahan pribadi, juga menyalahi tata ruang wilayah.

Ia mengatakan, untuk memindahkan sekitar 300 petambak udang pantai selatan itu, Pemkab Bantul telah menyiapkan lahan translokasi seluas 90 hektare yang ada di Kecamatan Sanden, yakni wilayah Wonoroto dan Ngepet masing-masing 45 hektare.

"Suatu wilayah sudah siap untuk pengembangan tambak, tentu harus ada sarana pendukung dan infrastrukturnya, sedangkan pembangunan infrastruktur di sana (lahan translokasi) masih menunggu kebijakan dari DKP DIY," katanya.

Ia mengatakan, sementara untuk memulai pembangunan infrastruktur kawasan harus terlebih dulu dilakukan kajian mengenai dampak lingkungan, untuk memastikan bahwa lokasi tidak berdampak pada kerusakan lingkungan.

"Target pembangunan infrastruktur kalau sudah ada UKL-UPL, sehingga harus dikoordinasikan dengan DIY lagi. Untuk lokasinya sudah dipetakan, sudah kami laporkan ke DIY, nanti hasilnya untuk dasar UKL-UPL," katanya.

Ia mengatakan sambil menunggu proses relokasi, pihaknya bersama satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait terus melakukan sosialisasi kepada petambak agar nantinya bersedia ditata dan diarahkan ke lokasi yang sudah sesuai peruntukannya itu.

"Sosialisasi jalan terus agar tidak ada lagi tambak yang melanggar sempadan pantai. Sedangkan di lahan translokasi nantinya diharapkan bisa menjadi tambak percontohan yang ramah lingkungan," katanya.

(KR-HRI)