BPS: inflasi DIY pada Juni 0,35 persen

id inflasi

BPS: inflasi DIY pada Juni 0,35 persen

Ilustrasi (Foto antaranews.com)

Jogja (Antara Jogja) - Badan Pusat Statistik Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat laju inflasi di daerah setempat pada Juni 2015 mencapai 0,35 persen yang disebabkan kenaikan harga komoditas dan bahan makanan .

"Selama bulan Juni atau selama 13 hari Bulan Puasa inflasi dikarenakan kenaikan sejumlah bahan makanan," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Bambang Kristanto di Yogyakarta, Rabu.

Dengan inflasi Juni sebesar 0,35 persen, maka inflasi tahun kalender Juni 2015-Desember 2014 sebesar 0,96 persen dan laju inflasi secara tahunan (yoy) 5,68 persen.

Inflasi komponen inti 0,23 persen dan inflasi inti secara tahunan (yoy) 3,87 persen.

Dia mengatakan komoditas yang mengalami kenaikan harga dan paling tinggi menyumbang inflasi, antara lain bensin, daging ayam ras, telur ayam ras, cabai merah, beras, gula pasir, apel, tarif listrik, pisang, daging kambing, ikan keranjang, lele, kelapa, dan kacang panjang.

Berdasarkan kelompok pengeluaran, kelompok bahan makanan menyumbang inflasi tinggi sebesar 0,15 persen, diikuti makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,04 persen, dan kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,06 persen.

Selain itu, kelompok sandang menyumbang inflasi 0,04 persen, kelompok kesehatan 0,03 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,02 persen, dan kelompok pendidikan 0,01 persen.

Menurut Bambang, bensin sesungguhnya menjadi pemicu utama tingkat inflasi di DIY dengan harga yang naik 1,27 persen sehingga memberikan andil sebesar 0,05 persen terhadap inflasi Juni.

Harga bensin tinggi, katanya, mengakibatkan ongkos distribusi komoditas atau bahan makanan lainnya ikut membengkak.

Dia memperkirakan komoditas yang masih akan terus mengalami kenaikan harga hingga Lebaran 2015, yaitu daging ayam, telur, daging ayam, bawang merah, dan bawang putih. "Biasanya komoditas itu akan terus naik hingga Lebaran mengingat kebutuhan meningkat, sementara stok terbatas," kata dia.

(L007)
Pewarta :
Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2024